Kandungan Gizi Cumi-cumi

Cumi-cumi memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu cumi-cumi juga mengandung asam amino penting dan mineral seperti natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K) (Ensminger et al., 1995).

Cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang berasal dari laut. Hasil penelitian Kreuzer dalam Sudjoko (1988) kandungan protein cumi-cumi berkisar antara 18–23%, dengan kadar protein tertinggi terdapat pada cumicumi jenis Ommastrephes bartrami. Kandungan lemak cumi-cumi berkisar antara 1–3%, sedangkan kadar abunya adalah berkisar antara 1-2%. Penelitian lain dari Santoso et al. (2014) . yang membandingkan komposisi kimia cumi-cumi dengan udang vannamei menunjukkan bahwa kadar protein cumicumi yaitu 14,65%. dan udang vannamei 17,43%, sedangkan komposisi kadar lemak cumi-cumi 0,24% dan udang vannamei yaitu 0,15

Hasil penelitian lain Okuzumi & Fujii (2000) menunjukkan bahwa kisaran kandungan gizi cumi-cumi meliputi kadar air (78,1–82,2%), abu (1,2– 1,7%), protein (14 – 16%), dan lemak (1–2%). Selanjutnya apabila dibandingkan dengan hasil penelitian Santoso et al. (2014) maka kandungan air, abu, protein dan lemak pada cumi-cumi tidak jauh berbeda.

Cumi-cumi juga mengandung mineral penting seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, seng, dan iodum yang bermanfaat bagi tubuh. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan anakanak dan untuk mencegah osteoporosis di masa tua (Almatsier, 2006). Hasil penelitian Santoso et al., (2014) menunjukkan bahwa kandungan mineral makro tertinggi pada cumi-cumi yaitu natrium 848,63 mg/100 g lebih tinggi dibandingkan udang vannamei yaitu 777,45 mg/100g, sedangkan komposisi mineral mikro terendah pada cumi-cumi yaitu kalsium 83,03 mg/100g. Komposisi kalsium pada udang vannamei yaitu 354,28 mg/100g. Rendahnya kandungan kalsium pada cumi-cumi disebabkan cumi-cumi tidak memiliki cangkang luar sebagai sumber kalsium sedangkan sumber kalsium pada udang vannamei berasal dari karapasnya.

Selain memiliki beberapa jenis mineral mikro dan makro, cumi-cumi juga memiliki 18 jenis asam amino penting yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan asam amino tertinggi terdapat pada asam glutamat yaitu 2,12 g/100g, asam aspartat 1,503 g/100g, arginin 1,136 g/100g, dan lisin 1,164 g/100g, sedangkan cumi-cumi memiliki kandungan asam amino terendah pada histidin dan triptofan. Asam glutamate berfungsi untuk merangsang syaraf pada lidah manusia, dan umumnya glutamate tersebut dimanfaatkan dalam industry penyedap rasa. Asam aspartat berfungsi sebagai pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot, selain itu aspartate juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh (Almatsier, 2006).

Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa asam amino mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Asam amino dibagi menjadi asam amino esensial dan nonesensial yang berfungsi untuk membangun sel jaringan tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh, membuat protein darah, pemberi kalori pada tubuh, dan menurunkan kadar kolesterol darah hingga 35% (Almatsier, 2002).

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari konsumsi makanan. Jenis-jenis asam amino esensial yaitu triptofan, treonin, metionin, lisin, leusin, isoleusin, fenilalanin dan valin. Sedangkan asam amino nonesensial adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino nonesensial yang diproduksi oleh tubuh antara lain adalah tirosin, sistein, serin, prolin, glisin, asam glutamat, asam aspartat, arginin, alanin, histidin, glutamin (Almatsier, 2002).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال