Fisiologi Bivalvia (Kerang)

Fisiologi Bivalvia (kerang) mencakup sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem saraf, dan sistem reproduksi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Sistem Pencernaan

Alat pencernaan makanan dimulai dari mulut yang terletak diantara dua pasang palpus labialis, kemudian esofagus yang pendek. Organ inti berlanjut ke lambung yang terletak di sebelah dorsal masa viseral, selanjutnya usus di bagian dorsal kaki, rektum diselubungi oleh jantung dan berakhir ke anus. Makanan kerang terdiri atas partikel-partikel organik yang terbawa oleh air melalui sifon ventral, kemudian oleh gerakan silia yang terdapat pada palpus labialis partikel makanan tersebut dibawa ke mulut. Posisi yang terletak dengan dekat lambung terdapat kelenjar pencernaan yaitu hati yang akan mensekresikan cairan pencernaan untuk selanjutnya diberikan ke lambung melalui suatu saluran. Feses yang keluar dari anus akan dikeluarkan dari tubuh bersama aliran air yang menuju ke sifon dorsal.

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi terdiri atas jantung yang terletak di bagian dorsal dalam rongga perikardium. Jantung terdiri atas dua aurikel (di bagian ventral) dan sebuah ventrikel (di bagian dorsal). Ventrikel berlanjut aorta yang terdiri atas aorta anterior berfungsi memasok darah ke kaki, lambung dan mantel. Selain itu, terdapat aorta posterior yang berfungsi memasok darah ke rektum dan mantel. Darah dari mantel yang sudah mengalami oksigenasi kembali secara langsung menuju jantung, sedangkan darah yang bersirkulasi melalui sejumlah ruangan di dalam tubuh akhirnya mengalir menuju vena cava yang terletak di bawah perikardium untuk selanjutnya dibawa menuju ginjal. Dari ginjal kemudian ke insang untuk mendapatkan oksigen dan akhirnya melalui aurikel menuju ventrikel jantung. Nutrisi dan oksigen dibawa oleh darah ke semua bagian tubuh sedangkan karbon dioksida dan sisa-sisa metabolisme dibawa ke insang dan ginjal.

Sistem Pernapasan

Alat pernapasan (brancial apparatus) yang dinamakan ktenidium (ctenidium) adalah penyaring aktif yang mengambil oksigen dan bahan organik dari air dan menolak apa saja yang dapat menyumbat alat penyaring itu. Insang melekat pada organ-organ dalam di bagian depan dan bagian ujungnya bebas di dalam rongga mantel. Insang terdiri dari satu sumbu longitudinal dan padanya tergantung dua lembaran terdiri dari benang-benang berbulu getar. Setiap bilah terlipat dalam bentuk V dan berlipat-lipat yang menambah panjang dan jumlah filamen. Ribuan filamen tersebut membentuk suatu permukaan yang sangat luas untuk pertukaran dengan air laut. Air yang disedot memasuki cangkang dari depan dan mencapai insang. Gerakan-gerakan bulu-getar membagikan Kembali air tersebut dengan menyalurkannya di sepanjang benang-benang.

Dua pembuluh darah mengikuti sumbu insang, pembuluh aferensia membawa darah yang datang dari ginjal dan pembuluh aferensia membawanya ke serambi atas jantung. Kedua pembuluh darah itu dihubungkan dengan jaringan pembuluh darah kapiler yang mengikuti benang-benang tempat darah diberi oksigen.

Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion serebral di sisi esofagus, ganglion pedal di kaki dan ganglion visceral terletak di bawah otot aduktor posterior. Masing-masing pasangan ganglion tersebut dihubungkan oleh saraf penghubung. Pada kaki terdapat statosis yang berfungsi untuk keseimbangan. Selain itu memiliki osfradium yang terletak di dalam sifon. Pada dasarnya fungsi osfradium tidak jelas, namun kemungkinan berfungsi untuk menguji air yang masuk ke rongga mantel. Ada juga yang menyebutkan bahwa osfradium peka terhadap lumpur, sehingga apabila air yang masuk banyak mengandung lumpur maka pengambilan air akan dikurangi. Pada tepi mantel terdapat sel-sel sensori. Sel-sel tersebut cukup banyak ditemukan pada sifon ventral dan berfungsi untuk peraba dan peka terhadap cahaya.

Sistem Reproduksi

Kerang bersifat diosus. Masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad. Gonad terletak di atas belitan usus dan berlanjut menuju saluran pendek yang bermuara dekat lubang saluran ginjal. Spermatozoa dibawa keluar tubuh hewan jantan melalui sifon ventral. Telur yang matang keluar dari ovari masuk ke rongga suprabrankial. Spermatozoa yang masuk ke insang hewan betina akan membuahinya. Zigot melekat dalam pembuluh air dari insang dan disebut sebagai kamar eram (marsupia). Setiap zigot mengalami pembelahan tidak sama dan menjadi larva glokidium dengan dua cangkang yang mengandung otot aduktor dan sebuah benang panjang yang disebut bisus.

Pada Anodonta, cangkang glokidium bagian ventral memiliki kait. Larva akan keluar melalui sifon dorsal dan turun ke dasar air kemudian melekat pada bagian luar tubuh ikan. Larva yang tidak memiliki kait akan menempel pada filamen insang. Larva ini membentuk kapsul, hidup sebagai parasit, meyerap makanan dari hospes. Kemudian kista lepas dari hospes dan hidup bebas. Daur larva berkisar antara 3 sampai 12 minggu. Ikan secara alamiah dapat mengandung 20 larva dan secara alamiah pula ikan memiliki kekebalan terhadap serangan larva tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال