![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR0aURp0UrQOIsY6cPKznIatuY257x3rVEKsCSRdBOahEXC3E72yj8Za1PNbSfSqkn9q7S5SwULmlLUd57viLOKzoUjBtj6KpXOdlltm1FkFrABGdEiSpyiIqwMNC6Z4BFPluTxZKdZLI/s320/vitamin+a.jpg)
Pencegahan kekurangan vitamin A dapat dilakukan untuk mengungari gejela negatif defisiensi vitamin A. Bahan – bahan makanan banyak yang mudah rusak akibat proses pemanasan, tetapi kebutuhan vitamin A dapat terpenuhi dari pola makan sehari – hari yang memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna. Kebutuhan vitamin A dapat terpenuhi dari semangkuk sayur dan sebutir telur sehari.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hellen Keller Internasional, LSM yang khusus menangani masalah vitamin A, tercatat bahwa supan vitamin A perempuan Indonesia ternyata sangat rendah hanya 1/3 dari jumlah yang dianjurkan sebesar 500 RE (Retinol Ekivalen) setiap hari. Padahal sumber vitamin A mudah ditemukan di negeri tropis seperti Indonesia.
Hasil penelitian tahun 2001 diketahui bahwa sekitar 40-60% konsumsi vitamin A dari makanan sehari – hari tidak mencukupi sehingga harus dipenuhi dari luar. Salah satunya dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi, balita dan ibu nifas. Pada bayi diberikan kapsul biru 2x setahun yaitu setiap bulan Februari dan Agustus dengan dosisi 100.000 IU. Pada balita (12 – 59 bulan) dan ibu nifas diberikan kapsul merah dengan dosis 200.000 IU. Pemberian biasanya di lokasi pos vitamin A, Posyandu, Bidan Desa, dan Puskesmas secara gratis.
Tags
Gizi dan Nutrisi