Aspek-aspek Tes Hexaco

Aspek yang diukur oleh tes Hexaco terdiri dari 6 aspek. Aspek-aspek hexaco personality menurutut Ashton & Lee (2007) sebagai berikut:

Honesty-Humility (kejujuran dan kerendahan hati)

Dimensi kejujuran-rendah hati mengukur perbedaan individu dalamketulusan, keadilan, keserakahan dan kesopanan yang dilakukanolehindividu. Dimensi ini sedikit berbeda dari lima dimensi lainnya. Dimensi ini cenderung digunakan untuk memprediksi perilaku kenakalan ditempat kerja, pengambilan resiko, dendam, kreativitas dan beberapa ciri kepribadian lainnya. Skala pada dimensi ini mengukur kesediaanindividu untuk menjadi manipulatif atau tidak jujur dalamhubungan 30mereka dengan orang lain. Serta kecenderungan orang untukmenggunakan penipuan, menjadi korup, atau mengambil keuntungandari orang lain. Sedangkan individu yang memiliki nilai tinggi cenderungmemiliki integritas dan berperilaku dengan cara yang memperlakukansemua pihak secara adil.

Emotionality (emosional)

Individu yang memiliki nilai skor tinggi pada emotionalitycenderung memiliki kecemasan, tempramental, mengasihani diri sendiri, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional dan rentan terhadapgangguan yang berhubungan dengan stres. Individu yang memiliki skor rendah pada dimensi ini akan cenderung tenang, tidak tempramental, puas terhadap dirinya sendiri, dan tidak emosional (Feist &Feist, 2009).

Extraversion (kenyamanan)

Individu dengan skor tinggi pada extraversion cenderung penuhkasih sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul, danmenyenangkan. Sebaliknya, individu yang memiliki skor rendahbiasanya tertutup, pendiam, penyendiri, pasif, dan tidak mempunyai cukup kemampuan untuk mengekspresiakan emosi yang kuat (Feist &Feist, 2009).

Agreeableness (keramahan)

Individu yang berhati lembut dengan individu yang dapat dikatakankejam. Individu yang memiliki skor mengarah pada keramahancenderung mudah percaya, murah hati, pengalah, mudah menerima, dan 31memiliki perilaku yang baik. Individu yang memiliki skor denganarahsebaliknya, cenderung penuh curiga, pelit tidak ramah, mudah kesal, danpenuh kritik terhadap orang lain (Feist & Feist, 2009). e.Conscientiousness (kesadaran ) Individu yang teratur, terkontrol terorganisasi, ambisius, terfokuspada pencapaian, dan memiliki disiplin diri. Secara umumindividuyangmempunyai skor C yang tinggi biasanya pekerja keras berhati-hati, tepat waktu, dan mampu bertahan. Sebaliknya, individu yang mempunyai skor C rendah cenderung tidak teratur, ceroboh, pemalas, serta tidak memiliki tujuan dan lebih mungkin menyerah saat mulai menemui kesulitan dalammengerjakan sesuatu (Feist & Feist, 2009).

Openness to Experience (keterbukaan terhadap pengalaman)

Membedakan antara individu yang memiliki keragaman denganindividu yang mempunyai suatu kebutuhan atas akhir yang sempurna, serta yang tetap merasa nyaman dengan asosiasi individu terhadaphal-hal dan individu-individu yang tidak asing. Individu yang secarakonsisten mencari pengalaman berbeda dan bervariasi akan memiliki skor yang tinggi pada keterbukaan terhadap pengalaman. Individuyangmemiliki keterbukaan tinggi cenderung mempertanyakan nilai-nilai tradisional, sementara individu yang memiliki skor rendah terhadapketerbukaan cenderung mendukung nilai tradisional dan memeliharagaya hidup yang konstan, penuh rasa penasaran, terbuka, dan lebihbervariasi. Sebaliknya individu yang memiliki nilai rendah terhadap pengalaman biasanya cenderung konvensional, rendah hati, konservatif, dan tidak terlalu penasaran dengan sesuatu (Feist & Feist, 2009).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال