Morfologi Gastropoda

Kelas gastropoda umumnya dikenal dengan keong atau siput. Gastropoda merupakan moluska yang paling kaya akan jenis. Cangkangnya berbentuk tabung melingkar – lingkar seperti spiral. Menurut Nontji (2007) mengatakan bahwa tabung cangkang gastropoda yang melingkar – lingkar itu memilin (coiled) ke kanan yakni searah putaran jarum jam bila dilihat dari ujungnya yang runcing. Namun adapula yang memilih ke kiri. Pertumbuhan cangkang yang memilin bagai spiral itu disebabkan karena pengendapan bahan cangkang disebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam.

Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah belakang searah dengan jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Gastropoda yang hidup di laut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral. Struktur umum cangkang Gastropoda menurut Oemarjati dan Wardana dalam Andriana (2016) umumnya terdiri atas:

Apex (puncak atau ujung cangkang), Aperture: (lubang tempat keluar masuknya kepala dan kaki), Operculum (penutup cangkang), Whorl (satu putaran cangkang, cangkang terakhir disebut body whorl), Spire (susunan whorl sebelum body whorl), Suture (garis yang terbentuk oleh perlekatan antar spire), Umbilicus (lubang yang terdapat di ujung kolumela (pusat putaran cangkang)). Tipe cangkang Gastropoda terdiri dari tujuh belas tipeyaitu: tipe conical, biconical,obconical, turreted, fusiform, patelliform, spherical, ovoid, discoidal, involute, globose, lenticular, obovatus, bulloid, turbinate, cylindrical dan trochoid.

Kepala dan kakinya dijulurkan keluar ketika sedang merayap dan dapat ditarik masuk kedalam cangkang apabila merasa terancam bahaya. Beberapa jenis Gastropoda mempunyai lempeng keras dan bundar berzat kapur atau berzat tanduk dibagian belakang kakinya. Hal tersebut berdasarkan Nontji (2007) yang mengatakan bahwa lempeng keras dan bundar yang terdapat pada bagian belakang kakinya disebut operculum dapat menjadi sumbat penutup lubang cangkang yang amat ampuh untuk melindungi tubuhnya yang lunak yang tersembunyi didalam cangkang.

Gastropoda yang tidak memiliki cangkang atau disebut siput telanjang (vaginula), banyak ditemukan di laut namun adapula yang hidup di darat. Menurut Rusyana (2011) cangkang Gastropoda terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut:

Cangkok Gastropoda terdiri ada tiga lapis yaitu [1] periostrakum, terbuat dari bahan tanduk yang disebut konkiolin, [2] lapisan prismatik, terbuat dari klasit atau arrogonit, [3] lapisan mutiara terdiri dari CaCO3 jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi pallium yang menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan pallium. 

Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiral kearah belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkan Gerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut 180° sampai kepala dan kaki kembali ke posisi semula.

Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: suture, posterior canal, aperture, gigi columella, bibir luar, columella, siphonal, umbilicus. Cangkang Gastropoda terdiri atas 4 lapisan, luar adalah periostracum merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan protein seperti tanduk, disebut conhiolin atau conchin. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan atau lebih, yang terluar adalah prismatic atau palisade, lapisan tegah atau lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre atau hypostracum.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال