Berpikir Analogi dalam Matematika

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam berpikir adalah dengan menggunakan analogi dalam proses berpikir. Analogi berbicara tentang suatu hal yang berlainan dan dua hal yang berlainan tersebut yang kemudian diperbandingkan. Selain itu dalam analogi yang diperhatikan hanya persamaannya saja, tanpa melihat perbedaan dari dua hal tersebut. Berpikir analogi yakni jika orang berusaha mencari hubungan dari peristiwa-peristiwa atas dasar persamaan atau kemiripannya (Kartono, 1996). Menurut Purwanto (2009) berpikir analogi adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa atau pernah dialami. English (2004) mendefinisikan dalam pengertian umum, analogi adalah kemampuan untuk berpikir dengan pola relasional.

Novick (2010) berpendapat bahwa analogi adalah menemukan korespondensi antara kemiripan dua situasi dan menggunakan kemiripan tersebut untuk mentransfer informasi dari situasi lebih dikenal kepada situasi kurang dikenal. Analogi dapat diartikan sebagai kemiripan struktur relasional antara sesuatu dengan yang lain. Menurut Richland and Kreshnik (2016) berpikir analogi adalah suatu keterampilan kognitif yang mendasari proses konseptual dengan mengenali kesamaan antara sistem hubungan.Dalam berpikir analogi, kebenaran dari fenomena-fenomena yang

pernah dialami, akan berlaku bagi fenomena yang dihadapi sekarang dengan jalan pikiran yang berdasar atas persamaan suatu keadaan. Karena pada dasarnya berpikir analogi merupakan suatu cara membandingkan persamaanpersamaan dan mencari hubungannya, dimana perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan melalui serangkaian proses maupun tahapan yang harus dilalui dalam berpikir analogi tersebut.

Stenberg (2003) menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan dalam berpikir analogi untuk menyelesaikan masalah matematika, yaitu:

Encoding (Pengkodean)

Mengidentifikasi soal sebelah kiri (masalah sumber) dan soal yang di sebelah kanan (masalah target) dengan mencari ciri-ciri atau struktur soalnya.

Inferring (Penyimpulan)

Mencari hubungan yang terdapat pada soal yang sebelah kiri (masalah sumber) atau dikatakan mencari hubungan “rendah” (low order).

Mapping (Pemetaan)

Mencari hubungan yang sama antara soal di sebelah kiri (masalah sumber) dengan soal yang kanan (masalah target) atau membangun kesimpulan dari kesamaan hubungan antara soal yang sebelah kiri dengan soal yang di sebelah kanan. Mengidentifikasi hubungan yang lebih tinggi.

Applying (Penerapan)

Melakukan pemilihan jawaban yang cocok. Hal ini dilakukan untuk memberikan konsep yang cocok (membangun keseimbangan) antara soal yang kiri (masalah sumber) dengan soal yang kanan (masalah target).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال