Tujuan Pengendalian Persediaan

Tujuan pengendalian persediaan sangat penting. Suatu pengendalian yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan karena terdapatnya keseimbangan antara kerugian-kerugian serta penghematan dengan adanya suatu tingkat persediaan tertentu, dan besarnya biaya dan modal yang dibutuhkan untuk mengadakan persediaan tersebut.
Tujuan pengendalian persediaan menurut Sofjan Assauri sebagai berikut:
  1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
  2. Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.
  3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar (2004).

Tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan. Keputusan penting yang harus dibuat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order yang disebut Economic Order Quantity (EOQ). Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel yang harus dipertimbangkan sebagai berikut:
  1. Biaya penyimpanan (Holding costs atau carrying costs) yaitu terdiri dari biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
  2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement cost).
  3. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost.
  4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs), adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال