Menurut
Brigham dan Houston (2006), pengertian inventory turnover adalah rasio manajemen aktiva yang dihitung
dengan membagi penjualan dengan persediaan. Sedangkan menurut Kasmir (2008),
inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode.
Rasio
perputaran persediaan ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur persediaannya
yaitu dengan menunjukkan berapa kali perputaran persediaan selama satu tahun
(Ang, 1997). Perputaran persediaan yang rendah menunjukkan perusahaan terlalu
banyak menyimpan persediaan. Terlalu banyak menyimpan persediaan adalah suatu
hal yang tidak produktif dan mencerminkan suatu investasi dengan pengembalian
yang rendah atau nihil (Brigham dan Houston, 2006).
Jika
persediaan yang disimpan terlalu banyak, hal ini akan menyebabkan biaya
perawatan dan kerusakan secara fisik menjadi tinggi sehingga mengurangi
keuntungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan perputaran persediaan yang
tinggi maka hal ini adalah indikasi yang baik karena semakin cepat perputaran
persediaan mengindikasikan penjualan yang lancar sehingga meningkatkan
keuntungan. Peningkatan keuntungan ini akan direspon positif oleh investor
sehingga harga saham naik dan return saham menjadi meningkat.
Rumus Menghitung Inventory Turnover (ITO)
- Inventory Turnover (ITO) = Penjualan /Persediaan (Brigham dan Houston, 2006)
- Inventory Turnover (ITO) = Harga Pokok barang yang dijual / Persediaan (Kasmir, 2008)