Strategi Tingkat Korporasi

Menurut Andrews (1980), strategi tingkat korporasi (strategi perusahaan) adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, dimana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive competence menjadi competitive advantage.
Pada tingkat korporasi ini, strategi berusaha menjawab dua pertanyaan sebagai berikut:
  1. Kegiatan bisnis apa yang diunggulkan untuk dapat bersaing?
  2. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi?
Masalah yang cukup krusial dari strategi korporasi ini adalah menentukan bisnis apa yang akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan, dan bisnis apa yang akan dilepas. Keputusan memasuki pasar baru (diversifikasi) dengan cara memasuki bisnis tersebut (misalnya: spint-off, sell-off dan likuidasi) merupakan cara-cara untuk dapat bersaing dan memperkuat keunggulan komperatif. Menurut Kenichi Ohmae, penerapan strategi korporasi harus didasarkan pada keinginan konsumen, baru setelah itu perusahaan membuat produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.
Sementara itu, Michael Porter menyarankan bahwa dalam penyusunan strategi korporasi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang diciptakan dan menempatkannya pada masing-masing unit bisnis. Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu pada permainan baru yang masuk di dalam suatu indusri, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok, serta produk substitusi sejenis lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing bagi produk yang dianalisis.
Jadi strategi tingkat korporasi ini merupakan landasan dan acuan untuk penyusunan strategi-strategi di tingkat yang lebih rendah (strategi unit bisnis dan strategi fungsional). Dengan demikian, strategi yang telah disusun di ketiga tingkatan strategi (korporasi, unit bisnis, dan fungsional) merupakan satu kesatuan strategi yang saling mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi performasi perusahaan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال