Konsep kecerdasan buatan atau artificial
intelligence memiliki ciri tersendiri. Sistem kecerdasan buatan umumnya
dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
(komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Kecerdasan buatan ini merupakan cabang dari ilmu komputer yang concerned dengan
pengotomatisasi tingkah laku cerdas (Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2006).
Ada beberapa konsep kecerdasan buatan yang
harus dipahami, yaitu sebagai berikut:
Turing Test – Metode
Pengujian Kecerdasan
Turing Test merupakan sebuah metode pengujian
kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Dalam konsep ini, penanya (manusia)
akan diminta untuk membedakan yang mana merupakan jawaban manusia dan mana yang
merupakan jawaban komputer. Apabila tidak dapat membedakan, maka Turing
berpendapat bahwa mesin tersebut dapat di asumsikan CERDAS.
Pemprosesan Simbolik
Kompuer semula didesain untuk pemprosesan
numerik, sedangkan manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah lebih
bersifat simbolik. Sifat penting dari AI adalah bagian dari ilmu komputer yang melakukan
proses secara simbolik dan non algoritmik dalam menyelesaikan masalah.
Heuristic
Heuristic merupakan sustu strategi untuk
melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu
proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan
sukses paling besar.
Penarikan Kesimpulan
(Inferencing)
AI (artificial inteligence) mencoba membuat
mesin memiliki kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). kemampuan
berfikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan
(inferencing) berdasarkan fakta- fakta dan aturan dengan menggunakan metode
hueristik atau pencarian lainnya.
Pencocokan Pola (Pattern
Matching)
AI (artificial inteligence) bekerja dengan
metode pencocokan pola (Pattern Matching) yang berusaha untuk menjelaskan
objek, kejadian (event) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.
Tags
Intelegensi