Dalam
lingkungan anak, orangtualah yang menjadi tokoh terdekat. Anak dilahirkan dari
pasangan orangtua yang kemudian merawat, mendidik, serta memberikan kasih sayang
kepadanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bilamana anak mencontoh
orangtuanya an menganggap mereka sebagai tokoh yang paling baik, setidaknya
sampai mereka mulai memasuki lingkungan pergaulan yang lebih luas. Apapun
bentuk perilaku yang ditunjukkan orangtua pada anaknya akan berdampak pada
kepribadian anak (Faw dan Belkin,1989). Selain itu, keluarga tetaplah merupakan
sekolah utama di tengah masyarakat yang akan menghasilkan individu-individu
yang mandiri serta kreatif, yang siap menghadapi cobaan-cobaan hidup
(Ikeda,1978).
Menurut
Amabile (1989), dalam keluarga yang kreatif, orangtua terlibat secara
intelektual dalam proses perkembangan anak-anaknya. Mereka berdiskusi mengenai
berbagai hal, bertanya, berasumsi, menyelidiki, dan mengeksplorasi.
Pada umumnya,
rumah yang kreatif adalah rumah di mana anak dan orang dewasa yang ada di
dalamnya memiliki ‘kebiasaan-kebiasaan kreatif’. Mereka selalu mempertanyakan
apa yang dilihat, berusaha menemukan cakrawala baru dalam menjawab suatu
persoalan, berusaha menemukan cara baru untuk melakukan apapun yang mereka
lakukan.
Amabile
(1989) juga memberikan beberapa garis umum bagi orangtua untuk pengembangan
kreativitas anak di rumah, yaitu:
Kebebasan
Orangtua yang memberikan kebebasan pada
anak, orangtua yang seperti ini menjauhi sikap yang otoriter, tidak selalu
mengendalikan anak-anaknya serta tidak merasa cemas dengan apa yang dilakukan
oleh anaknya.
Rasa hormat
Anak yang kreatif umumnya memiliki
orangtua yang menghargai dan menghormati keberadaan mereka sebagai individu.
Orangtua dapat menunjukkan keyakinan atas kemampuan anak-anaknya dan percaya
akan keunikan anaknya. Anak-anak ini secara alami akan mengembangkan rasa
percaya diri serta dapat bersikap orisinal.
Kedekatan emosional yang secukupnya
Keluarga dengan anak yang kreatif pada
umumnya tidak memiliki hubungan emosional yang terlalu dekat. Bahkan pada
umumnya hubungan antara anak dan orangtua agak longgar. Kuncinya adalah sikap
yang tidak terlalu berlebihan sehingga anak tidak terlalu tergantung pada
orangtua, namun di lain pihak mereka perlu mengetahui bahwa mereka dicintai
serta diterima oleh orangtuanya.
Nilai dan bukan peraturan
Orangtua dari anak-anak yang kreatif
tidak terlalu menjejali peraturan pada anak-anaknya dibandingkan dengan orangtua
dari anak-anak yang tidak begitu kreatif. Peraturan yang diterapkan bersifat
lebih mendasar dan khusus, misalnya dalam jumlah jam belajar, kebebasan yang
menekankan agar anak tidak mengancam kebebasan oranglain, namun yang pasti
adalah diperlukannya peraturan yang spesifik. Anehnya, banyak orangtua dari
keluarga yang kreatif merasa bahwa mereka tidak mempunyai masalah apapun
sehubungan dengan upaya penegakkan disiplin anak.
Prestasi dan bukan angka
Orangtua dari anak-anak kreatif menilai
tinggi prestasi anak. Mereka mendorong anak-anaknya untuk tampil sebaik mungkin
dan mencapai hal-hal yang baik. Namun di pihak lain, mereka tidak menekankan
perlunya anak memperoleh angka yang baik di rapornya. Dalam sebuah studi yang
dilakukan untuk melihat perbedaan antara ‘anak-anak kreatif’ dan orangtua
‘anak-anak yang tidak begitu kreatif’, tampak bahwa orangtua anak-anak yang
kreatif menilai bahwa memperoleh nilai yang tertinggi di kelas serta mempunyai
IQ yang tingi, tidak terlalu penting bila dibandingkan dengan imajinasi dan
kejujuran.
Kemandirian, orangtua aktif
Sebagai orangtua, sikapnya terhadap diri
sendiri merupakan hal yang perlu diperhatikan karena ia menjadi model utama
bagi anaknya. Mereka umumnya memiliki beragam jenis minat baik di dalam maupun
di luar rumah tangga.
Menghargai kreativitas
Anak-anak kreatif pada umumnya merasa
bahwa orangtua mereka sangat mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang
kreatif, dan orangtua mereka sangat senang melihat anak-anaknya menampilkan
kreativitas. Dalam keluarga yang kreatif, orangtua mengolah kreativitas
anak-anaknya dengan les, peralatan dan pengalaman baru yang menarik.
Visi
Orangtua dari anak-anak yang kreatif
mengekspresikan visi yang jelas mengenai anaknya sebagai individu yang mandiri,
dengan hak untuk dihargai dan dikasihi, yang dapat diharapkan mampu menunjukkan
sikap yang bertanggungjawab jika dituntut demikian. Selain itu, mereka juga
dilihat mampu untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, kreatif, dengan bakat
serta skill apapun yang mereka miliki.
Rasa humor
Salah satu aspek yang secara potensial
juga penting adalah kemampuan menertawakan kejadian-kejadian, situasi-situasi
tertentu ataupun diri sendiri. Hasil penelitian menemukan bahwa anak-anak yang
kreatif berasal dari keluarga yang dalam interaksi sesama anggota keluarganya
selalu dipenuhi oleh humor. Dalam keluarga-keluarga yang seperti ini, selalu
ada ‘lelucon-lelucon tetap’ ataupun permainan-permainan lucu.
Dari
uraian diatas tampak di sini besarnya peran orangtua dalam menumbuhkan minat
dan kreativitas anak. Dimana orangtua terlibat dalam proses perkembangan
anaknya dan senantiasa menjadikan rumah sebagai sarana pengembangan kreativitas
tanpa batas.
Tags
Kreativitas