Hospitalisasi pada Anak

Hospitalisasi pada anak adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua dan keluarga (Wong, 2000).
Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan. Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah besar dan menimbulkan ketakutan, cemas, bagi anak (Supartini, 2004). Hospitalisasi juga dapat diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang dapat menjadi sebab anak dirawat di rumah sakit (Stevens, 1999).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hospitalisasi pada anak adalah suatu proses karena alasan berencana maupun darurat yang mengharuskan anak dirawat atau tinggal di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang dapat menyebabkan beberapa perubahan psikis pada anak.
Perubahan psikis terjadi dikarenakan adanya suatu tekanan atau krisis pada anak. Jika seorang anak di rawat di rumah sakit, maka anak tersebut akan mudah mengalami krisis yang disebabkan anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status kesehatannya maupun lingkungannya dalam kebiasaan sehari-hari. Selain itu, anak mempunyai sejumlah keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang sifatnya menekan (Nursalam, Susilaningrum, dan Utami, 2005).
Pengalaman hospitalisasi pada merupakan hal yang paling berkesan bagi anak dan menyebabkan stres bagi anak dan keluarga.
Dampak hospitalisasi pada anak menurut Pearce (2000) meliputi:
  1. Perpisahan--- Perpisahan dengan figur pemberi kasih sayang selama prosedur yangmenakutkan atau menyakitkan akan meningkatkan rasa tidak nyaman.
  2. Kehilangan kendali --- Hospitalisasi menyebabkan anak menjadi tidak berdaya dan frustasi sertamenimbulkan ketergantungan pada orang lain.
  3. Perubahan gambaran diri --- Perubahan penampilan tubuh atau fungsinya disebabkan oleh pengobatan, perlukaan atau ketidakmampuan menyebabkan anak merasa tidak nyaman
  4. Nyeri --- Prosedur yang menyakitkan dan invasif merupakan stressor bagi anak padasemua usia
  5. Rasa takut --- Ketakutan terjadi karena anak berada di lingkungan rumah sakit yang asing baginya dan karena perpisahan dengan orang-orang yang sudah dikenalnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال