Gangguan Harga Diri

Banyak orang mengalami gangguan harga diri. Gangguan harga diri, yang terbanyak adalah gangguan harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri ( Stuart, 2007). Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kekalahan dan kegagalan tetapi tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga ( Carpenito, 2001).
Ada 4 cara untuk meningkatkan harga diri pada individu (Stuart & Sunden, 1998) yaitu memberi kesempatan untuk berhasil, menanamkan gagasan, mendorong aspirasi, membantu membentuk pertahanan diri (koping).
Harga diri yang rendah berhubungan dengan hubungan interpersonal yang buruk yang mengakibatkan individu cenderung melakukan kesalahan-kesalahan yang berangkat dari sebab-sebab internal (Carpenito, 2001).
Faktor predisposisi gangguan harga diri, (Suliswati,dkk 2005):
  1. Penolakan dari orang lain.
  2. Kurang penghargaan.
  3. Pola asuh yang salah: terlalu dilarang, terlalu dikontrol, terlalu dituruti, terlalu dituntut dan tidak konsisten.
  4. Persaingan antar saudara.
  5. Kesalahan dan kegagalan yang berulang.
  6. Tidak mampu mencapai standart yang ditentukan.
Karakteristik gangguan harga diri meliputi : tampak atau tersembunyi, menyatakan kekurangan dirinya, mengekspresikan rasa malu atau bersalah, menilai diri sebagai individu yang tidak memiliki kesempatan, ragu-ragu untuk mencoba sesuatu/situasi yang baru, mengingkari masalah yang nyata pada orang lain, melemparkan tanggung jawab terhadap masalah, mencari alasan untuk kegagalan diri, sangat sensitive terhadp kritikan, merasa hebat (Stuart, 2007).
Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting yang berlebihan, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung atau marah yang berlebihan, perasaan negative mengenai tubuhnya sendiri, pandangan hidup yang pesimis, kecemasan (Stuart, 2007)
Gangguan Harga diri ada 2 macam: harga diri rendah kronis dan harga diri rendah situasi (Carpenito, 2001 ).
Harga Diri Rendah Kornis
Harga diri rendah kronis adalah suatu kondisi penilaian diri yang negatif berkepanjangan pada seseorang atas dirinya.
Karakteristiknya antara lain:
  1. Mayor: untuk jangka waktu lama / kronis : Pernyataan negatif atas dirinya, ekspresi rasa malu / bersalah, penilaian diri seakan-akan tidak mampu menghadapi kejadian tertentu, ragu-ragu untuk mencoba sesuatu yang baru.
  2. Minor: Seringnya menemui kegagalan dalam pekerjaan, tergantung pada pendapat orang lain, presentasi tubuh buruk, tidak asertif bimbang,dan sangat ingin mencari ketentraman.
Harga Diri Rendah Situasional
Harga diri rendah situasional suatu keadaan dimana seseorang memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang dirinya dalam berespon terhadap peristiwa (kehilangan, perubahan).
Karakteristiknya:
  1. Mayor: Kejadian yang berulang / berkala dari penilaian diri yang negatif dalam berespon terhadap peristiwa yang pernah dilihat secara positif, menyatakan perasaan negatif tentang dirinya ( putus asa, tidak berguna).
  2. Minor: Pernyataan negatif atas dirinya, mengekspresikan rasa mal/bersalah, penilaian diri tidak mampu mengatasi peristiwa/situasi kesulitan membuat keputusan, mengesolasi diri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال