Tujuan Bimbingan dan Konseling Karir di Sekolah


Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan.
Dilihat dari lamanya jenjang pendidikan di sekolah, waktu yang yang dihabiskan cukup panjang. Mulai dari TK hingga SMA, sekitar 12 tahun. Bahkan sebagian besar waktu keseharian anak lebih banyak terfokus pada sekolah. Karena pentingnya sekolah ini, sehingga sudah selayaknya sekolah memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak (siswa) yang bersangkutan, termasuk pemilihan karir mereka kedepan, apalagi jika seorang anak (siswa) akan menginjak masa dewasa (sekitar sekolah menengah atas).
Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja, profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun belum memuaskan.
Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua, ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun anak (siswa) memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.
Secara garis besar, bimbingan dan konseling karir di sekolah memiliki dua tujuan pokok, yaitu:
Membantu siswa dalam memahami dirinya dan dunia kerja secara khusus yang menjadi sasaran Bimbingan Konseling tentang karier di sekolah diantaranya
  1. Para siswa dapat memahami dan menilai dirinya, terutama yang berkaitan dengan segi potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
  2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya, serta ada dalam masyarakat.
  3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bagian tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
  4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
  5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.
Membantu peserta didik untuk menemukan dirinya sendiri dan dunia kerjanya, sehingga dapat memilih, merencanakan, memutuskan dan memecahkan masalah
Menurut W.S. Winkel, tujuan bimbingan ada 2 yaitu:
  • Tujuan sementara dari bimbingan, agar orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang.
  • Tujuan akhir dari bimbingan adalah supaya orang mampu mengatur kehidupan sendiri. Mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakan yang diambil.
Sedangkan secara umum bimbingan konseling tentang karir diantaranya:
  • Mengerti dirinya dan lingkungan, mengerti diri meliputi pengenalan kemampuan dan nilai-nilai hidup yang dimiliki untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi pengenalan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, informasi, lingkungan ( informasi, pendidikan, karier dan sosial pribadi).
  • Mampu memilih, memutuskan, merencanakan hidupnya dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan sosial pribadi.
  • Mengembangkan kemampuannya dan kesanggupannya secara maksimal.
  • Memecahkan masalah pribadi secara bijaksana.
  • Memahami dan mengarahkan dirinya dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال