Sejarah Tes MSDT (Management Style Diagnostic Test)

Tes MSDT (Management Style Diagnostic Test) diawali dari munculnya keinginan yang besar untuk membuat klasifikasi tentang tipe-tipe perilaku kepemimpinan. Semuanya mengakui bahwa dengan adanya klasifikasi seperti itu dapat membuat kehidupan organisasi, kelompok, atau bahkan pribadi untuk dipahami dan diubah menjadi lebih baik.Tes ini diawali dari terbentuknya enam kelompok tipe dasar kepemimpinan yang oleh berbagai  negara  dan  institusi.   

Secara umum, komponen teoretis yang medasari empat darienam kelompok tipe dasar kepemimpinan ini adalah dua variable mendasar yang disebut dengan orientasi tugas dan orientasi hubungan. Dua variable yang mendasar ini disarkan pada penemuan empris yang dilakukan dibeberapa tempat yaitu, studi kepemimpinan negara bagian Ohio, studi kepemimpinan Michigan, dan karya Bales di Harvard Inggris. Selanjutnya, dua dari enam kelompok tipe dasar kepemimpinan ini disebut dengan gaya non normatif dan gaya normatif. Kedua gaya ini ditulis oleh Jennish dan juga Raskin.

MSDT adalah test yang digunakan untuk mengukur Gaya Kepemimpinan seseorang yang didasarkan pada teori 3 Dimensi yang dikemukakan oleh W.J Reddin. Profesor Bill Reddin telah melakukan terobosan untuk ke tingkat selanjutnya dari teori kepemimpinan yang praktis. Ia mengembangkan metode yang relatif sederhana untuk mengukur “tuntutan situasional” yaitu, hal – hal yang menentukan bagaimana seorang manajer harus bertindak secara efektif.

Model Reddin ini berdasarkan dua dimensi dasar dari kepemimpinan yang diidentifikasi oleh pelajar dari Ohio State. Dua dimensi dasar tersebetu adalah Orientasi Tugas (Task - Orientation) dan Orientasi Hubungan (Relationship - Orientation). Namun Reddin memperkenalkan dengan apa yang disebut dimensi ketiga yaitu Efektivitas (Effectivenness). Efektivitas adalah apa yang dihasilkan ketika seseorang menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tertentu.

Reddin kemudian mengidentifikasi ada empat gaya kepemimpinan dalam efektivitas yang tinggi dan 4 gaya dalam efektivitas yang rendah, yang mana gaya efektivitas kepemimpinan mana yang sesuai dengantuntutan situasi. Jadi seorang manager harus dapat menunjukkan Orientasi Tugas (Task - Orientation) yang tinggi dan Orientasi Hubungan (Relationship - Orientation) yang rendah dimana gaya yang diperlukan tersebut telah dikenal sebagai otokrat Kebajikan (Benevolent Autocrat), sementara seorang manajer yang menerapkan gaya tersebut dimana situasi tidak menyebutnya karena itu dia diberi label sebagai otokrat (Autocrat).

Pada dasarnya, mengetahui gaya kepemimpinan dapat membantu kita untuk mengadopsinya dalam situasi yang berbeda. Meskipun mungkin ada satu gaya kepemimpinan yang dominan secara keseluruhan bagi seseorang, dia tidak dapat hanya selalu menempel pada satu gaya tertentu saja. Beralih diantara gaya kepemimpinan diperlukan dalam berbagai situasi manajemen proyek untuk meraih sukses.

Bill Reddin memperkenalkan model gaya kepemimpinan yang berisi empat tipe dasar, yaitu:

  • Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) tinggi yang disebut Type Terpadu (Integrated Type).
  • Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Istimewa (Related Type).
  • Hubungan orientasi (Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang tinggi yang disebut Type Berdedikasi (Dedicated Type).
  • Hubungan orientasi (Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Terpisah (Separated Type).

Selanjutnya, dengan mengukur tingkat efektivitas setiap gaya Reddin, model dasar ini dikembangkan menjadi 8 gaya kepemimpinan menjadi:

  1. Deserter
  2. Missionary
  3. Autocratic
  4. Compromiser
  5. Bureaucratic
  6. Developer
  7. Benevolent Autocratic
  8. Executive

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال