Konsep Dasar Teori Holland

Mendasari teori Holland yang berasumsi bahwa kepentingan pekerjaan merupakan salah satu dari aspek kepribadian, dan karena itu deskripsi dalam pekerjaan individu juga terkait dengan deskripsi dalam kepribadian individu. Teori Holland menjelaskan tentang struktural-interaktif, karena teori Holland tersebut telah menyiapkan antara kepribadian dan jenis pekerjaan. Holland menggambarkan typology sebagai struktur untuk informasi pengorganisasian tentang pekerjaan dan individu, sedangkan asumsi tentang individu dan lingkungan yang bertindak satu sama lain merupakan komponen interaktif dalam teorinya.

Hal tersebut dapat disimpulkan dalam proposisi asumsi formal (utama) teori Holland (Brown,D & Associates:2002) sebagai berikut:

1. Dalam budaya, orang yang paling dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam jenis: Realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial, Enterprising (giat), dan konvensional.

2. Ada enam model lingkungan yaitu realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial, Enterprising (giat), dan konvensional.

3. Individu akan mencari lingkungan yang membiasakan dirinya untuk melatih ketrampilan dan kemampuan, mengekspresikan sikap dan nilai-nilai, dan mengambil peran dan masalah yang menyenangkan

4. Perilaku ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan lingkungan.

5. Manusia akan menemukan lingkungan-lingkungan yang kuat dan memuaskan ketika pola-pola lingkungan tersebut menyerupai pola kepribadian mereka. Situasi ini berpengaruh pada stabilitas perilaku karena orang-orang mendapatkan banyak penguatan yang selektif dari perilaku mereka.

6. Interaksi-interaksi yang tak sejenis merangsang perubahan di dalam perilaku manusia; dan sebaliknya, interaksi-interaksi sama dan sebangun mendorong stabilitas perilaku. Manusia cenderung untuk berubah atau menjadi seperti manusia yang dominan yang ada di dalam lingkungannya. Kecendurangan ini akan lebih besar jika tingkat kongruen antara individu dengan lingkungannya juga besar. Orang-orang seperti ini yang sangat sulit untuk berubah.

7. Seseorang akan mengatasi inkongruensinya dengan mencari lingkungan yang baru atau dengan mengubah perilaku pribadi dan persepsi-persepsinya.

8. Interaksi-interaksi timbal balik antara orang dan pekerjaan secara berturut-turut biasanya menuju kepada satu rangkaian kepuasan dan kesuksesan.

Keputusan karir yang dibuat juga menggunakan enam tipe kepribadian. Adanya teori Holland ini untuk memahami perbedaan individu dalam kepribadian, minat dan perilaku atau model yang banyak digunakan individu sesuai dengan kenyataan. Holland menjelaskan bahwa individu mengembangkan preferensi untuk kegiatan tertentu sebagai hasil interaksi individu dengan budaya dan kekuatan pribadi termasuk teman- teman, keturunan, orang tua, kelas sosial, budaya dan lingkungan fisik dan bahwa prefensi ini menjadi kepentingan individu untuk mengembangkan kompetensi. Oleh karena itu, tipe kepribadian yang ditandai oleh pilihan mata pelajaran di sekolah, hobi, kegiatan rekreasi dan bekerja, dan ketertarikan pekerjaan dan pilihan yang tercermin dari kepribadian. Dalam memilih dan menghindari lingkungan dan kegiatan tertentu, hal tersebut merupakan tipe yang dipandang aktif bukan pasif.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, typology Holland mengkatagorikan atau mengelompokkan individu kedalam enam tipe kepribadian secara luas, khususnya (R) realistis, (I) investigative (intelektual), (A) artistik, (S) sosial, (E) Enterprising (giat), dan (K) konvensional. Sebagaimana disimpulkan, teori tipe Holland biasanya disebut dengan model RIASEC dan dalam diagram biasanya menggunakan heksagon yang telah memberikan representasi visual dari hubungan antar kepribadian atau jenis pekerjaan.

Teori Holland tentang teori kepribadian dan model lingkungan merupakan pendekatan yang populer saat ini dalam bimbingan kerja (Gibson & Mitchell: 2010).

Teori Holland terhadap pilihan pekerjaan dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi lain, yaitu:

  1. Kepribadian seorang individu merupakan faktor utama dalam pilihan pekerjaan/kejuruan.
  2. Inventori minat/ketertarikan pada kenyataannya merupakan inventori kepribadian.
  3. Individu mengembangkan pandangan stereotip jenis pekerjaan yang memiliki relevansi psikologis. Stereotip ini memainkan peran utama dalam pilihan pekerjaan.
  4. Angan-angan tentang pekerjaan seringkali merupakan tanda untuk pilihan pekerjaan.
  5. Identitas-kejelasan persepsi individu tentang tujuan dan karakteristik pribadinya- berhubungan dengan memiliki sejumlah kecil tujuan kejuruan/pekerjaan yang lebih berfokus.
  6. Untuk menjadi sukses dan puas dalam sebuah karir, seseorang perlu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian seseorang. Kesesuaian pekerjaan adalah salah satu di mana orang lain dalam lingkungan kerja memiliki karakteristik yang sama atau mirip seperti miliknya sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال