Morfologi
Kepiting Bakau. Ciri kepiting bakau adalah memiliki karapas berwarna seperti
lumpur atau sedikit kehijauan. Lebar karapasnya kurang lebih dua pertiga dari
panjangnya. Permukaan karapas hampir licin, kecuali pada beberapa lekukan yang
bergranula halus di daerah branchial. Dahi di antara kedua tangkai mata terdiri
atas empat duri dengan ukuran panjang yang hampir sama. Pada bagian kiri dan
kanan (anterolateral) karapas terdapat duri tajam sebanyak sembilan buah dan
berukuran hampir sama. Sudut pots-lateral di bawah duri anterolateral
melengkung dan bagian sambungan ruas menebal (Moosa et al. 1985 diacu dalam
Tuhuteru 2004).
Kepiting
bakau memiliki 5 pasang kaki yang terletak pada bagian kiri dan kanan tubuhnya.
Urutannya adalah sepasang capit, 3 pasang kaki jalan dan sepasang kaki renang.
Setiap kaki terdiri atas 6 ruas yang secara berturut-turut dari bagian dekat
tubuh ke arah luar disebut coxa, basi-ischium, merus, carpus, propondus dan dactylus
(Siahainenia 2008).
Capit
kepiting jantan dewasa memiliki panjang hampir dua kali panjang karapasnya,
sedangkan capit betina dan jantan muda lebih pendek. Pada tepi anterior merus
terdapat tiga duri kokoh. Bagian luar anterior merus berbentuk bulat dan
kadang-kadang dilengkapi dengan satu atau dua duri kecil. Propodus memiliki
tiga duri atau bentol. Satu diantaranya terletak di muka persendian karpus dan
dua lainnya terletak bersisian dengan persendian daktilus (Chairunnisa 2004).
Menurut Siahainenia (2008), capit sangat berfungsi ketika kepiting makan.
Struktur
capit sangat kokoh, terutama pada bagian chela, dilengkapi dengan duriduri tajam
dan kuat yang umumnya digunakan untuk mencabik-cabik makanan dan memasukannya
ke dalam mulut. Selain itu, capit juga digunakan untuk pertahanan diri.
Tiga
pasang kaki selain capit disebut kaki jalan yang berfungsi untuk berjalan
selama kepiting bakau berada di darat dan juga berguna saat reproduksi, terutama
pada kepiting jantan. Pada proses percumbuan, kaki jalan digunakan oleh
kepiting jantan untuk mendekap kepiting betina di bagian bawah tubuhnya, sehingga
tubuh mereka menyatu. Posisi ini disebut doubllers. Pada kepiting betina, kaki
berfungsi untuk membantu proses penetasan telur. Kepiting bakau betina yang
sedang berkontraksi akan berdiri dengan menggunakan kedua capitnya, sedangkan
bagian dactylus pada kaki jalan terakhir (kaki jalan ke-2 dan ke-3) digunakan
untuk menggaruk zygote secara terus-menerus sehingga butiranbutiran telur
terurai dan terlepas dari rambut-rambut pleopod (Siahainenia 2008).
Kaki
renang adalah sepasang kaki terakhir yang terdapat pada bagian ujung abdomen.
Bentuknya agak membulat dan lebar. Bagian dactylus dan propondusberbentuk
pipih. Fungsi kaki renang ini adalah sebagai alat bantu semacam dayung pada
saat berenang (Siahainenia 2008).
Menurut
Siahainenia (2008), mulut terletak pada bagian ventral tubuh, tepatnya berada
di bawah rongga mata dan di atas tulang rongga dada. Mulut kepiting bakau
terdiri atas tiga pasang rahang tambahan (maxilliped) yang berbentuk lempengan.
Nama setiap bagian mulut berturut-turut dari bagian terdekat dengan rongga
mulut ke arah luar adalah maxilliped I, maxilliped II, maxilliped III dan
rongga mulut. Ketiga pasang maxilliped menutup rongga mulut yang diduga
berfungsi untuk mencegah lumpur atau air masuk ke dalam rongga
Ciri
- ciri morfologi kepiting bakau
Uraian
|
Jenis kepiting bakau
|
|||
S.
serrata
|
S.
tranquebarica
|
S.
paramamosain
|
S.
olivacea
|
|
Warna
|
Ungu,
hijau kecoklatan kehitaman
|
Ungu,
hijau kecoklatan kehitaman
|
Ungu,
hijau kecoklatan/kehitaman
|
Oranye,
coklat/hitam
|
Duri
pada dahi
|
Agak
runcing,
besar
|
Tumpul,
cukup
besar
dan lebar
|
Runcing
berbentuk
segitiga
|
Kecil
dan
tumpul
|
Duri
di luar karpus
|
Sepasang
duri
menonjol
|
Sepasang
duri
menonjol
|
Duri
menghilang atau
sangat
kecil dan
tumpul
|
Duri
hilang
atau
sedikit
kelihatan
|
Duri
di luar propodus
|
Besar
dan keduanya jelas
|
Besar
dan keduanya jelas
|
Sedang
dan runcing Menghilang
|
tumpul
dan
menempel
|
Tags
Laut