Banyak
jenis-jenis vitamin yang perlu kita ketahui. Ada 13 jenis vitamin yang bisa dikategorikan
menjadi dua kategori, yaitu vitamin yang larut dalam lemak, terdiri dari vitamin
A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K; dan vitamin yang larut dalam air tidak
tersimpan dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama yang artinya vitamin jenis
ini perlu dikonsumsi secara teratur. Kebanyakan vitamin jenis ini adalah vitamin
B yang berperan sebagai energi untuk metabolisme. Thiamin, Riboflavin, Niacin,
Pyridoxine, Folic Acid, dan vitamin C juga termasuk jenis ini (Koes Irianto,
2009).
Vitamin A
Vitamin
A ditemukan oleh E. McCollum dan M. Davis (1913). Retinol ini mempunyai fungsi
yang sangat unik, yaitu dapat menghalau buta senja. Dalam sel-sel balok dari retina
mata, retinol membentuk senyawa kompleks dengan opsin (protein yang tidak
berwarna, dibentuk dari vitamin aldehida dengan pencahayaan pada pigmen
visual), setelah sebuah enzim isomerase mengubah trans-retinol menjadi
cis-retinol. E. Mc Collum dan M. Davis (1913) adalah sebagai penulis dan
dikutip oleh Koes Irianto (2009).
Telah
lama dikenal beberapa persenyawaan dengan aktivitas vitamin A, misalnya vitamin
A1 yang terdapat dalam jaringan mamalia dan ikan laut, vitamin A2 pada ikan air
tawar. Vitamin A hanya terdapat dalam jaringan hewani dan tidak terdapat pada
tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi, banyak tumbuh-tumbuhan mengandung pigmen yang
disebut karotin yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh hewan.
Berbagai
macam sayuran dan buah-buahan merupakan sumber pro-vitamin A dengan konsentrasi
tergantung dari macam, derajat kematangan, cara menyimpan dan faktor-faktor
lain.
Bahan
makanan yang banyak mengandung vitamin A diantaranya: hati, kuning telur, susu,
minyak ikan, mentega, keju; sedangkan yang mengandung banyak pro-vitamin A: sayuran
yang berupa daun seperti bayam dan kankung, wortel, papaya matang, tomat, ubi
merah, minyak kelapa sawit, dan lain-lain (Koes Irianto, 2009).
Kekurangan
vitamin A tahap awal menyebabkan reaksi yang lambat terhadap sinar diikuti
dengan buta senja, keratomalasia (luka pada kornea) dan kebutaan. Selain itu
vitamin A juga penting dalam reproduksi, kesehatan kulit, kekebalan tubuh, dan
pembuatan sel darah merah. Pemberian vitamin A yang berlebihan akan merupakan
racun bagi tubuh. Gejala-gejala kelebihan vitamin A sebagai berikut:
- Rambut menjadi kering dan rontok,
- Kulit kering dan kasar,
- Bibir pecah-pecah,
- Rambut mata rontok.
Vitamin B
Vitamin
B dapat dibedakan antara lain menjadi vitamin B1 yang ditemukan oleh R.J.
Williams (1936), vitamin B2 (vitamin G) yang ditemukan oleh P.Gyorgy dan R.
Khun (1993), vitamin B3, vitamin B6, vitamin B7, vitamin B11, dan vitamin B12
(Koes Irianto, 2009).
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin
B1 merupakan salah satu bagian dari vitamin B yang mempunyai peranan utama
dalam oksidasi lemak, karbohidrat, dan asam amino, terutama karbohidrat.
Vitamin B1 juga penting untuk sel-sel saraf agar berfungsi dengan baik.
Sumber
utama vitamin B1 adalah padi-padian utuh atau bekatul (bagian luar dari beras
yang terlebas menjadi serbuk halus pada proses penggilingan beras), hati,
limpa, ragi.
Kekurangan
vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri,dengan tanda-tanda bengkak di kaki
dan tangan, dan kelumpuhan kaki dan lengan.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin
B2 disebut juga riboflavin, merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks
yang mempunyai peranan utama dalam oksidasi lemak, karbohidrat, dan asam amino.
Vitamin
B2 terdapat dimana-mana dalam alam. Daging, hati, ragi, susu, keju, telur, kacang-kacangan,
dan sayur mayur yang berupa daun merupakan sumber vitamin B2 yang baik. Susu sapi
mengandung kira-kira 5 kali lebih banyak vitamin B2 dibandingkan dengan air
susu ibu (Koes Irianto, 2009).
Gejala
klinis defisiensi vitamin B2 akan timbul bilamana:
- Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung vitamin B2,
- Keperluan vitamin B2 meningkat, misalnya pada pertumbuhan yang cepat, wanita hamil atau yang sedang menyusui, suhu tubuh yang tinggi.Kekurangan vitamin B2 menyebabkan angular stomatitis(luka diujung bibir), sariawan, radang lidah.
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin
B3 disebut juga dengan niasin merupakan salah satu bagian dari vitamin B
kompleks yang berperan untuk membantu melepas energi dalam karbohidrat, lemak,
dan protein. Selain itu juga berperan dalam kesehatan kulit, membantu sistem
fungsi sistem saraf.
Sumber
utama vitamin B3 adalah semua bahan makanan sumber protein, sereal, kopi, teh.
Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala
pellagra adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari,
retak, berkerak dan bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan
gejala seperti luka sariwawan, depresi, diare, pening, kelelahan, sakit kepala,
gangguan pencernaan, insomnia, dan nyeri anggota badan.
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Asam
pantotenat sebagai ko-enzim merupakan factor yang penting dalam memajukan
pertumbuhan ragi, tumbuhan hijau dan jasad renik (mikroorganisme). Dalam proses
kimia pun banyak pengaruhnya sebagai pengankut pecahan-pecahan 2 atom karbon (gugus
asentil) dalam metabolisme tubuh. Begitu juga perannya dalam perombakan
karbohidrat dan dalam pembentukan asam amino tertentu bagi sintesis protein.
Vitamin
B5 merupakan komponen struktur koenzim-A yang berperan dalam proses oksidasi
sel dan memilhara tingkat gula darah yang normal. Kekurangan vitamin B5
menyebabkan radang kulit, nafsu makan menurun, dan insomnia (sulit tidur). Sumber
vitamin B5 adalah ragi, hati, kuning telur, daging, buahbuahan, dan
sayur-sayuran. Gejala defisiensi asam pantotenat pada manusia belum
dikemukakan, tetapi baru dicobakan pada tikus (Koes Irianto, 2009).
Vitamin B6 (Piridoksin)
Tergolong
dalam vitamin B6 adalah salah satu vitamin yang larut dalam air dan merupakan salah
satu bagian dari vitamin B komplek yang berfungsi penting membantu
mempertahankan fungsi saraf dan juga berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Vitamin
B6 terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, telur, hati, ikan,
sayuran hijau, beras, susu. Karena vitamin B6 terdapat banyak dalam bahan
makanan, maka keadaan defisiensi tidak mudah terjadi. Cengeng, mudah kaget dan
kejang merupakan gejala klinis defisiensi vitamin B6 (Koes Irianto, 2009).
Vitamin B9 (Floasin)
Asam
folat berupa kristal berwarna kuning dan dapat dilarutkan dalam air. Hati,
ginjal, daging, telur, daging ayam, ragi, ikan, roti, nasi, tepung, ragi dan
jamur merupakan sumber asam folat akan tetapi terdapat juga pada sayuran hijau.
Kadar asam folat dalam susu kambung rendah hingga bayi yang hanya dapat susu kambing
sebagai makanannya akan menderita defisiensi. Asam folat untuk sebagian akan
hilang jika bahan makanan dimasak atau oleh pengaruh sinar.
Tanda-tanda
defisiensi asam folat dapat terjadi pada bayi yang hanya dapat susu kambing
sebagai makanan tunggal, dan adakalanya pada ibu yang sedang mengandung. Bayi
yang baru dilahirkan mempunyai persediaan asam folat untuk 3-6 bulan.
Persediaan
tersebut lambat-laun menurun karena dari susu, apalagi jika diberikan susu
kambing tambahannya, tidak mencukup kebutuhan. Tanda-tanda defisiensi timbul
lebih cepat pada bayi yang bertumbuh cepat, pada prematur, dan pada bayi dengan
gangguan resorpsi (Koes Irianto, 2009).
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vitamin
B12 merupakan salah satu vitamin larut dalam air yang berfungsi dalam menjaga
aktivitas sistem saraf pusat, metabolisme sel dalam pelepasan energi, dan
pembentukan darah.
Vitamin
B12 terdapat hanya dalam bahan makanan berasal hewan. Sumber vitamin B12 adalah
makanan hewani seperti produk susu, daging, ikan, unggas, dan telur. Akan
tetapi walaupun kacang kedelai tidak mengandungnya, pada tempe terdapat vitamin
B12. Defisiensi vitamin B12 dapat timbul pada mereka yang pantang makan daging
(vegetarian), karena makanannya tidak mengandung vitamin tersebut.
Vitamin C
Vitamin
C ditemukan oleh A. Sient, P.Gyorgy dan G. King (1932). Vitamin C sesuai
struktur kimianya disebut juga asam askorbat merupakan vitamin yang tergolong
vitamin yang paling sederhana, dapat dilarutkan dalam air dan mudah dihancurkan
oleh suhu tinggi, mudah teroksidasi oleh oksigen udara atau sedikit tembaga.
Sayur mayur dan buah-buahan, terutama jeruk, tomat, bayam, kubis, kentang
merupakan sumber vitamin C yang baik.
Banyak
ahli mengatakan, bahwa vitamin C merupakan salah satu nutrisi (proses pemasukan
dan pengolahan zat makanan oleh tubuh) yang paling aman dan efektif. Mungkin
bukan untuk mengobati, tetapi dapat membantu untuk mencegah komplikasi penyakit
yang serius. (Koes Irianto, 2009).
Kegunaan
vitamin C termasuk untuk perlindungan terhadap kekurangan sistem kekebalan
tubuh, masalah mata dan bahkan kesehatan kulit. Seorang peneliti dari
Universiry of Michigan, Mark Moyad, MD., MPH mengatakan, bahwa vitamin C
mendapatkan pengakuan yang sangat tinggi dengan alasan yang sangat baik. Tingginya
kadar vitamin C dalam darah, mungkin menjadi acuan untuk kesehatan yang baik secara
umum (Koes Irianto, 2009).
Untuk
yang paling baik tentunya adalah meningkatkan konsumsi vitamin C yang berasal
dari bahan alami, seperti buah dan sayuran. Moyad (seperti dikutip Koes
Irianto, 2009) mengatakan hanya 10-20% orang dewasa yang dapat memenuhi vitamin
C dari sumber alami. Tapi, seorang juru bicara American Dietetic Association
menyarankan agar lebih mengusahakan vitamin C dari diet alami dengan 9 porsi
buah-buahan dan sayuran, karena selain vitamin C, kita dapat menerima berbagai
manfaat dari kandungan lainnya, seperti berbagai vitamin lainnya, berbagai
mineralyang baik untuk pencegahan penyakit dan kesehatan secara umum.
Berdasarkan
beberapa penelitian terbaru, vitamin C dikatakan dapat memberikan beberapa
keuntungan bagi kesehatan kita pada keadaan:
- Stres.
- Flu. Vitamin C dapat membatu menurunkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius.
- Stroke. Dalam suatu penelitian terbaru dari American Journal of Clinical Nutrion mengatakan, bahwa konsentrasi vitamin C yang lebih tinggi dalam darah dihubungkan dengan 42 persen lebih rendah berisiko terkena stroke.
- Vitamin C dihubungkan dengan rendahnya kemungkinan kulit berkeriput, kulit kering dan penampuilan kulit yang lebih baik (Koes Irianto, 2009).
- Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan alami yang larut dalam air yang paling efektif. Vitamin C dapat bertindak sebagai antioksidan primer dan sekunder. Fungsi penting lainnya dari vitamin C adalah memperkuat dinding saluran pembuluh darah, sehingga dapat mencegah sariawan, wasir, atau varises. Vitamin C juga berperan dalam penyembuhan luka, serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress.
- Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air, sehingga jika ada kelebihan tidak bisa disimpan di tubuh, tetapi akan dibuang melalui ginjal. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan menyebabkan nyeri pada lambung dan bahkan menyababkan diare. Hal ini disebabkan karena vitamin C yang bersifat asam.
Vitamin D
Vitamin
D ditemukan oleh E. McCollum (1922). Vitamin D terdapat dalam susu, ikan dan
minyak ikan bersama dengan vitamin A, kuning telur, hati, ragi, dan sinar ultraviolet
(Koes Irianto, 2009).
Defisiensi
vitamin mengakibatkan penyakit rakitis dan kadangkadang tetani. Sangat jarang
ditemukan rakitis bawaan, pertumbuhan yang cepat misalnya pada masa bayi
merupakan faktor tambahan yang penting bagi terjadinya penyakit rakhitis.
Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D akan
menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakitis terlihat bagian
kaki melengkung menyerupai huruf X atau huruf O (Koes Irianto, 2009).
Sebuah
studi baru menemukan, bahwa kekurangan vitamin D dapat mendorong ketidakmampuan
para orang lanjut usia. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan dan diproduksi
alami dalam tubuh melalui paparan pada sinar matahari, memainkan peran penting
dalam kesehatan tulang dan fungsi otot, serta membantu dalam perlindungan
terhadap diabetes, kanker, flu. Kira-kira 25 persen manusia berusia di atas 60
tahun memiliki kadar rendah vitamin D, menurut laporan para peneliti dalam
Journal of Gerontology: Medical Sciences edisi April 2007.
Vitamin E
Vitamin
E adalah vitamin yang larut dalam lemak yang menjaga agar saraf dalam otot
bekerja dengan baik. Vitamin E membantu agar bisa berjalan lurus, mengerakan
bola mata, menekuk dan meluruskan jari.
Vitamin
E tidak hanya membantu kerja saraf, vitamin ini juga berfungsi sebagai
antioksidan. Pada saat kita bernafas, vitamin E juga melindungi paru-paru dari
polusi (Kristin Petrie, 2007).
Vitamin
E terdapat pada tauge, kacang-kacangan, mentega, wortel, selada, bayam, biji
bunga matahari, dan biji gandum. Sedangkan telur, mentega, dan susu sapi tidak
mengandung banyak vitamin E. Air susu ibu (ASI) mengandung lebih banyak vitamin
E.
Defisiensi
vitamin E jarang sekali ditemukan, oleh sebab makanan sehari-hari biasanya
mengandung cukup vitamin tersebut. Pada binatang, percobaan defisiensi vitamin
E menyebabkan kemandulan, baik pada betina maupun jantan (Koes Irianto, 2009).
Vitamin F (Asam Lemak
Esensial)
Pengetahuan
tentang vitamin F masih sedikit dan baru di akui sebagai asam lemak esensial.
Vitamin F banyak ditemukan di dalam minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga
matahari, kedelai, wijen, kacang-kacangan dan biji-bijian (seperti kacang
polong, walnut, sesame dan biji matahari). Selain itu, juga menemukan kandungan
vitamin F di dalam buah, daging dan ikan (seperti salmon, dan tuna). (Koes
Irianto, 2009).
Ditemukan
pada sebagian besar gandung dan biji-bijian, terutama biji rami. Fungsi vitamin
F adalah:
- Sangat penting untuk sistem peredaran darah karena membantu mengurangi kolesterol yang terlalu banyak.
- Mencegah penyakit jantung.Bila tubuh kekurangan vitamin F, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi kerja jantung, ginjal, hati, kerontokan rambut, timbulnya penyakit kulit, gangguan penglihatan, mudah terinfeksi, dan keringat berlebihan.
Vitamin H (Biotin)
Vitamin
H yang merupakan salah satu anggota kompleks vitamin B. Defisiensi biotin yang
timbul, perubahan patologis (gangguan yang menghambat) pada kulit dan lidah,
berkurangnya nafsu makan, rasa mual dan terjadi anemia ringan dengan perasaan
letih, lelas, dan tertekan .
Fungsi
biotin dalam memajukan pertumbuhan dan pernafasan sel belum lengkap, tetapi
dalam metabolisme karbohidrat mempunyai perananyang memadai bagi manusia
kehadiran biotin dalam makanan adalah mutlak. Oleh karena biotin terdapat di hampir
semua jaringan tumbuhan dan hewan (kombinasi dengan protein), maka terjadilah
defisiensi biotin secara alamiah dalam tubuh manusia jarang ditemukan (Koes
Irianto, 2009).
Ditemukan
pada ragi, hati, kuning telur, kacang kedelai, dan beras merah. Fungsi biotin :
- Membantu merawat kesehatan kulit.
- Melindungi sistem kekebalan tubuh.
- Sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak.
Vitamin K (Filokinon)
Vitamin
K dapat dilarutkan dalam lemak dan terdapat pada tumbuhan, seperti wortel,
bayam, daun jelatang, kubis hijau. Ditemukan juga pada minyak hati ikan, ikan,
telur susu, yoghurt, dan daging. Vitamin K diserap oleh usus bersama-sama
lemak.
Pada
pembentukan protombin tubuh memerlukan vitamin K, hingga vitamin tersebut besar
artinya pada proses pembentukan darah. Sangat penting dalam proses pembekuan darah,
sehingga menjadi faktor utama dalam pertahanan melawan luka sistem peredaran
darah. Penting dalam fungsi hati dan menyediakan energi ekstra untuk sel-sel
tubuh.
Adapun
gejalanya ialah pendarahan pada lambung dan usus. Sehingga menyebabkan muntah
darah dan bercak darah. Kadang-kadangjuga dengan pendarahan dari hidung.
Keadaan yang berat dapat menumbulkan kematian (Koes Irianto, 2009).
Tags
Gizi dan Nutrisi