Proses Konstruktif Kreatif

Proses konstruktif Kreatif merupakan sebuah teori dalam perkembangan bahasa. Para pendukung habit learning theory menganggap bahwa bahasa diperoleh oleh pembelajar melalui peniruan dan penguatan. Mereka memandang faktor-faktor eksternal amat penting dalam pembentukan bahasa pembelajar. Kenyatannya, pembelajar tidaklah menirukan ujaran-ujaran yang didengarnya. Pembelajar dapat mengekspresikan pikiran-pikirannya dengan menggunakan kalimat-kalimat yang kadang-kadang sama sekali belum pernah didengarnya. Pembelajar (penutur) hanya menginternalisasikan sistem kaidah yang mengatur penggunaan bahasa berdasarkan ujaran-ujaran yang didengarnya (Made Sutama,19907).
Kreativitas dalam pemerolahan bahasa adalah pengorganisasian masukan oleh pembelajar bahasa dengan cara-cara yang tidak terikat pada karakteristik lingkungan eksternal. Dengan demikian, proses konstruksi kreatif adalah proses rekonstruksi secara bertahap, kaidah-kaidah bahasa berdasarkan ujaran-ujaran yang didengar oleh pembelajar dengan bimbingan mekanisme bawaan. Dalam proses ini pembelajar merumuskan berbagai hipotesis tentang sistem bahasa yang diperolehnya (Dulay dan Burt dalam Sutama,19908).
Menurut Dulay dan Burt, ada dua fakta yang memberikan dukungan terhadap teori proses konstruksi kreatif dalam pemerolehan bahasa kedua.
Kedua fakta tersebut, seperti dikutip oleh Made Sutama (1990), dari Huda (1984) yaitu:
  1. Kesalahan-kesalahan non interfensi
  2. Urutan alamiah dalam pemerolehan bahasa kedua

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال