Metode penyimpanan jangka panjang yang paling efektif
dan banyak dilakukan adalah metode liofilisasi atau kering beku (liophilization
atau freeze drying), metode tersebut dapat menyimpan mikroba dalam jangka
panjang (Mahmud, 2001).
Freeze drying bukanlah teknologi baru tapi sudah
diterima dalam biologi sebagai tantangan untuk mengamati molekul yang lebih
kecil. Freeze-drying digunakan untuk pengeringan untuk suhu lebih tinggi digunakan
kaca yang tahan panas atau pada suhu yang sangat rendah, dan hasil yang berbeda
dalam waktu pengeringan yang berbeda untuk sublimasi es yang lebih lambat
(Moga, 2010).
Freeze-drying atau liofilisasi adalah proses yang sama.
Istilah“lyophilization” mempunyai arti “untuk melarutkan” deskripsi yang sederhana
dari “freeze-drying”. Freeze-drying dalah dengan pengeringan produk dengan pengeringan
vakum (Day, 2007). Teknik kering beku atau teknik liofilisasi merupakan teknik
penyimpanan yang paling banyak digunakan untuk penyimpanan jangka panjang
mikroba.
Teknik ini cocok untuk menyimpan berbagai jenis mikroorganisme
termasuk virus, bakteri, khamir, jamur, bahkan alga dan protozoa (Mahmud,
2001). Freeze-drying adalah metode yang digunakan untuk pengeringan untuk pengawetan
mikroorganisme (Izquierdo, 2010). Proses kering beku merupakan kombinasi dua
teknik penyimpanan jangka panjang paling baik, yaitu pembekuan dan pengeringan.
Garis besar tahapan proses ini meliputi pembuangan uap air dengan cara
sublimasi vakum dari status beku. Sebelum pengeringan, teknik ini menggunakan
salah satu dari dua cara pembekuan suspensi sel. Pada tahap pembekuan (pre-freezing),
suspensi sel mikroba dapat dibekukan dengan menambahkan campuran pendingin
seperti es kering (dry ice) dalam etanol.
Alternatif lain adalah pembekuan sentrifugal, di mana
suspensi sel dibekukan dengan cara pendinginan dan penguapan pada kondisi vakum,
sementara ampulnya diputar dengan kecepatan rendah untuk menghindari timbulnya
buih.
Selanjutnya suspensi beku mikroba di dalam ampul di keringkan
dalam kondisi vakum (Mahmud, 2001). Liofilisasi atau freeze drying adalah
metode untuk stabilisasi biologi. Proses tahapan terdiri dari sublimasi, dan
selanjutnya pengeringan. Sublimasi vakum untuk menghilangkan kristal es.
Pemanasan dilakukan selama proses pengeringan untuk menyerap air (Mayeresse,
2007).
Freeze drying adalah proses dengan menghilangkan air
atau cairan lain melalaui proses sublimasi. Sublimasi terjadi ketika cairan
tersebut dibekukan secara langsung. Berbeda dengan, pengeringan pada suhu kamar
dari fase cairan biasanya akan menghasilkan perubahan produk, dan mungkin hanya
beberapa bahan yang cocok (Labconco, 2009).
Isnaini (2009), mengatakan pembekuan merupakan metode
preservasi mikroorganisme yang paling sederhana dan paling umum. Untuk
pembekuan biasa tidak diperlukan alat khusus. Meskipun perlu ditambahkan cryoprotective
agent untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dengan metode pembekuan tersebut.
Selain itu, suhu penyimpanan harus tetap dijaga dibawah -200C.
Penambahan cryopretective agent atau penambahan
protektif media seperti bekatul, susu skim, glukosa, dan sukrosa pada awal proses
penyimpanan berfungsi melindungi sel-sel mikroorganisme dari kerusakan pada
saat proses pengeringan berlangsung (Ilyas, 2007).
Cairan pengawet (preservatif) yang digunakan untuk
pembuatan suspense sel untuk mencegah kerusakan sel hidup pada tahap pembekuan
dan pengeringan. Fungsi preservatif adalah menstabilkan protein, mencegah
kerusakan akibat pembekuan, dan melindungi dari kekeringan yang berlebihan.
Senyawa preservatif harus dapat memelihara mikroba dalam kondisi hidup dan member
peluang untuk dapat ditumbuhkan kembali dengan baik dari kondisi kering (Mahmud,
2001).
Freeze-drying adalah pengeringan dengan sublimasi es
dari produk beku. Karena pada proses ini utuk mengurangi kadar air dan
digunakan suhu yang rendah, sehingga reaksi mikrobiologi dapat dihentikan.
Empat tahap penting dalam proses kering beku: pendinginan, vakum, sublimasi dan
kondensasi. Sublimasi menggunakan energi tinggi, total energi y ang diambil
pada proses tersebut adalah 45% (Lin, 2007).
Beberapa spesies bakteri masih tumbuh setelah penyimpanan
dengan menggunakan metode freeze drying selama 20 tahun atau lebih, akan tetapi
ada juga sel bakteri yang tidak dapat tumbuh setelah penyimpanan dengan menggunakan
metode freeze drying tersebut (Fletcher, 1998).
Tags
Gizi dan Nutrisi