Hubungan Sosial Asosiatif

Hubungan sosial asosiatif dalam masyarakat sangatlah penting. Secara umum, kita tentu pernah melaksanakan gotong royong. Di perumahan setempat, setiap sebulan sekali, atau ketika kondisi lingkungan sudah terlihat berpotensi mendatangkan penyakit, maka gotong royong pun dilaksanakan. Lalu, apa yang kita lakukan dalam proses gotong royong? Ya, kerja sama. Gotong royong tak lepas dari frasa ‘kerja sama’. Nah, sekarang kita akan membahas hubungan sosial yang mencakup di sana bentuk kerja sama yang kemudian menghasilkan kerukunan dalam masyarakat, yaitu bentuk hubungan asosiatif.
Proses Asosiatif merupakan bentuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
Kerjasama (Coorperation)
merupakan usaha bersama wantara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama memiliki pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri. Kerjasama di bagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
  1. Kerukunan, meliputi gotong royong.
  2. Bergainning,  pertukaran barang oleh dua organisasi atau lebih.
  3. Kooptasi, proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan organisasi.
  4. Koalisi, gabungan dua badan atau lebih dalam tujuan yang sama.
  5. Join venture, kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek.
Akomodasi
merupakan pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang semula mengalami perseteruan. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua bilah pihak bahkan terkadang juga membutuhkan bantuan pihak ketiga.
Ada pun tujuan akomodasi, yaitu :
  1. Mengurangi pertentangan antara perorangan atau organisasi akibat salah paham.
  2. Melebur kelompok sosial yang terpisah.
Asimilasi
merupakan proses kerja sama yang sangat harmonis dengan cara membentuk kesatuan homogen. Ia juga merupakan upaya megurangi perbedaan terhadap perorangan atau kelompok.
Ada beberapa faktor dari asimilasi, yaitu:
  1. Sikap toleransi.
  2. Perkawinan campuran.
  3. Adanya kesamaan berbagai unsur budaya.
  4. Keterbukaan golongan penguasa.
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya asimilasi, di antaranya:
  1. diskriminasi.
  2. persaingan in-group yang kuat.
  3. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok lain.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال