Ada beberapa hipotesis pemerolehan bahasa kedua dan
terdapat beberapa hasil yang telah dicapai dalam studi pemerolehan bahasa
dengan mendasarkan diri pada tulisan Walbarg Klein (1986) tentang hipotesis pemerolehan bahasa. Secara garis
besar hasil studi pemerolehan bahasa (kedua) yang selanjutnya disingkat PBK, terangkum
dalam lima hipotesis.
Hipotesis Kesamaan antara B1 dan
B2
Hipotesis ini menyatrakan bahwa ada persamaan antara belajar B1 dan
belajar B2. Kesamaan itu terletak pada sifat paralelpada urutan pemerolehan
struktur, seperti; interogasi, negasi, dan morfem-morfem gramatikal. Hipotesis
ini menyatakan bawa unsur-unsur bahasa diperoleh dengan urutan-urutan yang
dapat diprediksi. Untur kebahasaan tertentu diperoleh terlebih dahulu,
sedangkan yang lain belakangan. Studi tentang urutan morfem gramatikal bahasa
Inggris telah membuktikan hal ini.
Hipotesis Kontrastif
Dalam belajar bahasa, sering kali seseorang melakukan kesalahan dalam
mengungkapkan sebuah kalimat akibat pengaruh konstruksi kalimat bahasa
pertamanya, dan kebalikannya pada keadaan tertentu ia dimudahkan cara
belajarnya oleh bahasa pertamanya. Menurut hipotesis kontrastif, yang
dikembangkan oleh Charles Fries (1945) dan Robert Lado (1957), kesalahan yang
dibuat tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan antara bahasa pertama dan
bahasa kedua, sedangkan kemudahan dalam belajarnya disebabkan oleh adanya
kesamaan-kesamaan antara unsur B1 dan B2. Dengan istilah lain, perbedaan B1
dengan B2 menyebabkan kesulitan, sedangkan persamaan menyebabkan kemudahan.
Hipotesis Krashen
Hipotesis Krashen, lengkapnya Stephen Krashen, lebih terkenal dengan
teori Monitor. Teori ini berkenaan dngan keterkaitan antara belajar secara
spontan dengan belajar terbimbing dan perbedaan antara keduanya. Sehubungan
dengan proses pemerolehan bahasa, Krashen mengajukan sembilan hipotesis yang
saling berkaitan untuk menerangkan berbagai aspek yang dapat diamati dalam
proses pemerolehan bahasa kedua. Hipotesis-hipotesis tersebut yaitu:
- Hipotesis perbedaan antara pemerolehan dan belajar
- Hipotesis urutan alamiah
- Hipotesis monitor
- Hipotesis masukan
- Hipotesis afektif
- Hipotesis pembawaan/bakat
- Hipotesis filter
- Hipotesis bahasa pertama
- Hipotesis variasi individual dalam penggunaan monitor
Hipotesis Bahasa Antara
Saat seseorang ada pada periode belajar bahasa tertentu, sebelum ia
menguasai benar dan secara sempurna dapat berbahasa dalam bahasa itu, ia
memiliki bahasa khas yang oleh hipotesis ini disebut sebagai bahasa antara
(interlanguage). Bahasa antara adalah model bahasa ang memiliki cori bahasa pertama
dan bahasa kedua (bahasa target). Bahasa ini sifatnya khas dan memiliki ciri
tersendiri yang berbeda dengan bahasa pertama dan bahasa kedua.
Hipotesis Pijinasis
Selain ditemukan adanya ciri bahasa antara, dalam studi pemerolehan
bahasa kedua juga ditemukan bahasa pijin (pidgin),yaitu suatu bahasa yang
dipakai oleh sekelomok masyarakat dalam wilayah tertentu yang berada di antara
dua bahasa (Nurhadi, 1990).