Menurut Depkes RI (2008), status kesehatan gigi dan
mulut dapat diukur dengan derajat keparahan penyakit gigi dan mulut masyarakat,
untuk itu diperlukan indikator-indikator dan standar penilaian yang sesuai
dengan WHO, seperti indikator kesehatan gigi dan status periodontal. Indikator
status kesehatan gigi untuk menilai karies digunakan indeks DMF-T. Indikator
untuk menilai kebersihan gigi dan mulut yang sering digunakan adalah OHI-S.
Indeks DMF -T
Menurut Priyono (2000) DMF-T merupakan keadaan gigi
geligi seseorang yang pernah mengalami kerusakan, hilang, perbaikan, yang
disebabkan oleh karies gigi, indikator ini digunakan untuk gigi geligi tetap.
Gigi sulung digunakan indeks decayed ectraction filled teeth (def-t).
Tujuan
pemeriksaan DMF-T adalah untuk melihat status karies gigi, perencanaan upaya
promotif dan preventif, merencanakan kebutuhan perawatan, membandingkan status
pengalaman karies gigi masyarakat dari satu daerah dengan daerah lain atau
membandingkan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program, serta untuk
memantau perkembangan status pengalaman karies individu.
Indeks DMF-T terdiri atas:
- Decay (karies gigi). Indeks karies untuk gigi dewasa sampai saat ini masih menggunakan DMF-T Indeks. Decay (D) adalah jumlah gigi karies dalam mulut subyek atau sampel, dan karies tersebut masih bisa ditambal (Priyono, 2000).
- Missing. Missing atau kehilangan gigi yang dimaksud dalam pemeriksaan DMF-T adalah kehilangan gigi oleh karena karies. Komponen missing (M) adalah gigi hilang oleh karena karies, dan hilangnya gigi oleh sebab lain atau bukan karena karies.
- Filling (tumpatan). Filling (F), dalam hal ini yang dimaksud adalah tumpatan, termasuk di dalamnya tumpatan tanpa karies, seperti fissure sealant. Yang termasuk dalam kriteria filling (F) adalah gigi yang sudah ditumpat, dan tumpatan masih dalam keadaan baik.
Indeks OHI -S
Salah
satu cara untuk mengukur kebersihan mulut seseorang adalah dengan menggunakan
indeks OHI-S. Kebersihan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa di
dalam mulut seseorang bebas dari kotoran, seperti plaque dan calculus.
Plaque akan selalu terbentuk pada gigi
geligi dan meluas ke seluruh permukaan gigi apabila seseorang mengabaikan
kebersihan gigi dan mulutnya. Timbulnya
plaque tersebut karena keadaan mulut yang selalu basah, gelap dan lembab yang
sangat mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri.
OHI-S
diperoleh dari penjumlahan Debris Index
(DI) dan Calculus Index (CI), sehingga perolehan nilai tersebut dapat ditulis
dengan rumus sebagai berikut:
OHI-S = Debris Index
(DI) + Calculus Index (CI)
Debris
Index (DI) merupakan nilai (skor) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap
endapan lunak yang berupa sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi,
sedangkan Calculus Index (CI) merupakan nilai (skor) dari endapan keras (karang
gigi/calculus) yang terjadi karena pengerasan dari debris akibat pengapuran.
Menurut
Depkes RI (1999), dalam menentukan kriteria penilaian debris maupun penilaian
calculus digunakan ketentuan sebagai berikut:
Kriteria penilaian debris
- Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak terdapat debris lunak dan tidak terdapat pewarnaan ekstrinsik diberi nilai 0 (nol).
- Pada permukaan gigi yang terlihat, terdapat debris lunak yang menutupi 1/3 permukaan gigi dari tepi gusi atau pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak, tetapi terdapat pewarnaan ekstrinsik yang menutupi sebagian atau seluruh permukaan gigi, diberi nilai 1 (satu).
- Pada permukaan gigi yang terlihat, terdapat debris lunak yang menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3, tetapi kurang dari 2/3 dari tepi gusi diberi nilai 2 (dua).
- Pada permukaan gigi yang terlihat, terdapat debris yang menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 atau menutupi seluruh permukaan gigi diberi nilai 3 (tiga).
Penentuan Debris Index yaitu dengan
rumus sebagai berikut:
Debris Index = Jumlah Penilaian Debris/ Jumlah Gigi yang
diperiksa
Dari penghitungan tersebut akan
menghasilkan Debris Score, sebagai
berikut:
- Baik (good) apabila nilai berada di antara 0,0 – 0,6
- Sedang (fair) apabila nilai berada di antara 0,7 – 1,8
- Buruk (poor) apabila nilai berada di antara 1,9 – 3,0
Kriteria penilaian calculus
- Tidak terdapat karang gigi diberi nilai 0 (nol).
- Pada permukaan gigi terdapat karang gigi supra gingival yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan dari tepi gusi, diberi nilai 1(satu).
- Pada permukaan gigi yang terlihat, terdapat karang gigi supra gingival kurang dari 2/3 dari tepi gusi, atau sekitar bagian servikal terdapat sedikit karang gigi sub gingival, diberi nilai 2 (dua).
- Pada permukaan gigi yang diperiksa terdapat karang gigi supra gingival yang menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 permukaan dari tepi gusi, atau sekitar bagian servikal terdapat karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh bagian servikal, diberi nilai 3 (tiga).
Penentuan Calculus Index adalah dengan
rumus sebagai berikut:
Calculus Index = Jumlah Penilaian Calculus / Jumlah Gigi yang
diperiksa
Selanjutnya dalam pemeriksaan untuk
memperoleh OHI-S score, digunakan enam gigi indeks yaitu:
- Gigi molar pertama permanen kanan rahang atas diperiksa bagian bukal, jika tidak ada maka dapat diganti dengan molar kedua permanen atau molar ketiga permanen. Gigi molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada, maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
- Gigi insisif pertama permanen kanan rahang atas diperiksa bagian labial, jika tidak ada maka dapat diganti dengan insisif pertama permanen kiri. Gigi insisif pertama permanen kiri dan kanan tidak ada maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
- Gigi molar pertama permanen kiri rahang atas diperiksa bagian bukal, jika tidak ada maka dapat diganti dengan molar kedua permanen atau molar ketiga permanen. Gigi molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada, maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
- Gigi molar pertama permanen kiri rahang bawah diperiksa bagian lingual, jika tidak ada maka dapat diganti dengan molar kedua permanen, atau molar ketiga permanen. Gigi molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada, maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
- Gigi insisif permanen pertama kiri rahang bawah diperiksa bagian labial, jika tidak ada dapat diganti dengan insisif pertama permanen kanan. Gigi insisif kiri dan kanan pertama permanen tidak ada maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
- Gigi molar pertama permanen kanan rahang bawah diperiksa bagian lingual, jika tidak ada maka dapat diganti dengan molar kedua permanen atau molar ketiga permanen. Gigi molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada, maka tidak diberi penilaian, dan dalam kolom diisi tanda (-).
Dari keenam gigi indeks yang telah
ditetapkan, ada kemungkinan beberapa gigi sudah tidak ada. Dalam kasus seperti
ini maka penilaian dapat dilakukan apabila masih ada minimal dua gigi yang
dapat dinilai.
OHI-S score (jumlah dari debris score
dengan calculus score) dikatakan:
- Baik (good ) apabila nilai berada di antara 0,0 – 1,2
- Sedang (fair) apabila nilai berada di antara 1,3 – 3,0
- Buruk (poor)apabila nilai berada di antara 3,1 – 6,0