Tujuan
deteksi dini ialah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian
terhadap kondisi psikologis, yakni kondisi mental dan jiwa spiritual yang ada
dalam diri individu untuk menghindaridan menanggulangi akan terjadinya
gangguan-gangguan.
Deteksi
dini juga sebagai bentuk preventive (pencegahan) sejak awal terhadap
indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan. Karena manusia hidup itu memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap relasi dalam berhubungan, baik yang
berkaitan individu dengan Tuhannya, individu dengan dirinya sendiri,
keluarganya, lingkungannya sosialnya dan lingkungan alam sekitarnya. Hal ini
mustahil bisa dilakukan apabila tidak didukung oleh kondisi diri yang sehat,
yakni sehat jasmani (fisiologis) dan sehat ruhani (mental-spiritual) atau
psikologis.
Deteksi
dini terhadap gangguan juga memberikan manfaat yaitu mengembangkan nilai dan
sikap secara menyeluruh serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri (self
acceptance), membantu memahami tingkah laku manusia dan membantu manusia untuk
memperoleh kepuasan pribadi, dan dalam penyesuaian diri secara maksimum
terhadap masyarakat serta membantu individu untuk hidup seimbang dalam berbagai
aspek, fisik, mental dan sosial. Disamping itu deteksi dini mempunyai fungsi
dan tujuan, yaitu: fungsi pemahaman (understanding), fungsi pengendalian (control),
fungsi peramalan (prediction), fungsi pengembangan (development), fungsi
pencegahan (prevention), dan fungsi perawatan (treatment). Misal dengan melakukan
deteksi dini terhadap gangguan mental seseorang akan terhindar dari hal-hal
atau keadaan yang dapat membahayakan jiwa ataupun mental.
Jadi
deteksi dini adalah suatu upaya untuk mengenali kondisi gangguan, terlebih gejala
dan faktor atau pencetus yang bisa membuat kondisi menjadi tidak sehat
(terganggu) secara dini.
Tags
Psikologi Kesehatan