Aktivitas manajemen sumber daya manusia
adalah sebagai tindakan yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan
tenaga kerja yang efektif bagi organisasi. Aktivitas sumber daya manusia berupa program tantangan dirancang untuk
merespon tujuan sumber daya manusia dan dikelola untuk mencapai tujuan
tersebut.
Ada
tiga hal yang perlu ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia:
- Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi ke masa depan dan proktif.
- Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan.
- Manajemen sumber daya manusia haruslah memperlakukan karyawan sebagai individu dan merancang program yang sesuai dengan keunikan masing-masing individu.
Manajemen sumber daya manusia yang efektif
tidak terfokus pada kesalahan di masa lalu. Manajemen sumber daya manusia
menempatkan upayanya, menggunakan anggarannya, dan mengerahkan tenaganya pada
aktivitas yang dirancang untuk menyediakan bagi perusahaan sekumpulan orang
yang terlatih dengan baik, dikembangkan dengan baik, termotivasi, dan
terlindungi dari bahaya sehingga mereka dapat menghadapi berbagai tantangan di
masa depan.
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi.
Kunci
untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM
mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan
kualitas:
- Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
- Kualitas. Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut akan berkurang.
- Pelayanan. SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM.
Untuk
mencapai sasaran tersebut, manajemen SDM haruslah terdiri dari
aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas SDM adalah sebagai
berikut:
Perencanaan dan Analisis SDM
Aktivitas perencanaan ini dilakukan untuk
mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi pasokan dan permintaan akan
tenaga kerja. Sedangkan, aktivitas analisis dan penilaian selektivitas SDM juga
penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga daya saing organisasi. Dukungan
informasi akurat dan tepat waktu yang didapatkan dari Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ini.
Kesetaraan Kesempatan
Bekerja
Kepatuhan pda hukum dan peraturan Kesetaraan
Kesempatan Bekerja (Equal Employment Opportunity - EEO) mempengaruhi aktifitas
SDM lainnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen SDM.
Contohnya, perencanaan SDM harus memastikan sumber tenaga kerja yang bervariasi
untuk memenuhi jumlah tenaga kerja yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan.
Selain itu, pada saat perekrutan, seleksi dan pelatihan, semua manajer harys
mengerti peraturan ini.
Perekrutan/Staffing
Sasaran perekrutan adalah untuk menyediakan
pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan
mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis perkerjaan (job
analysis) adalah dasar dari fungsi perekrutan. Dari sini, uraian pekerjaan (job
description) dan spesifikasi pekerjaan (job spesification), dapat dipersiapkan
untuk proses perekrutan. Proses seleksi sangatlak menekankan pada pemilihan
orang yang memenuhi kriteria persyaratan (qualified) untuk mengisi lowongan
pekerjaan.
Pengembangan SDM
Pekerjaan pasti akan berevolusi dan berubah,
karena itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan untuk tanggap pada
perubahan teknologi. Pengembangan semua tenaga kerja, termasuk pengawas
(supervisor) dan manajer, diperlukan iuntuk menyiapkan organisasi menghadap tantangan
ke depan. Perencanaan Karir (Career Planning) mengidentifikasi jalur dan
aktivitas setiap individu yang berkembang di suatu organisasi.
Kompensasi dan Keuntungan
Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang
melakukan kerja organisasi seperti pembayaran (pay), insentif (incentive), dan
keuntungan (benefits). Perusahaan harus mengembangkan dan selalu memperbaiki
sistem upah dan gaji. Program insentif seperti pembagian keuntungan dan
penghargaan atas produktivitas semakin banyak dilakukan. Peningkatan biaya pada
keuntungan, contohnya pada keuntungan pemeliharaan kesehatan, selalu menjadi
isu penting.
Kesehatan, Keselamatan dan
Keamanan Kerja
Kesehatan dan keselamatan fisik serta mental
tenaga kerja adalah hal yang utama. Occupational Safety and Health Act (OSHA)
atau Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah membuat organisasi
lebih tanggap atas isu kesehatan dan keselamatan. Pertimbangan tradisional atas
keselamatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja.
Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja
yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan
tempat kerja juga semakin penting karena kekerasasn tidak jarang terjadi di
sini.
Hubungan
Tenaga Kerja dan Buruh / Manajemen
Hak-hak
tenaga kerja harus diperhatikan, tidak peduli apakah ada atau tidak ada serikat
tenaga kerja. Komunikasi dan pembaharuan kebijakan dan peraturan SDM sangat
penting untuk dikembangkan sehingga manajer dan tenaga kerja tahu apa yang
diharapkan dari mereka.
Sumber:
Robert L. Mathis, John H.Jackson,”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Thomson
Learning, 2001
William B. Werther Jr, Keith Davis, “Human Resources and Personnel Management”,
McGraw Hill, 1996.
Tags
HRD