Trauma Kornea

Trauma kornea bisa disebabkan oleh trauma tumpul, luka penetrasi atau perforasi benda asing. Kemungkinan kontaminasi jamur atau bakteri harus diingat dengan kultur untuk bakteri dan jamur diambil pada saat pemeriksaan pertama jika memungkinkan.
Tidak seperti pada conjunctiva, penyembuhan kornea umumnya avaskular kecuali jika dijumpai peradangan atau penyakit-penyakit permukaan/epitel. Mekanisme reepitelisasi kornea sama dengan yang terlihat pada membran mukosa yang lain serta mengandung migrasi dan proliferasi epitel. Sel-sel epitel kornea tidak mempunyai turn over yang tinggi jika tidak terluka.
Seperti epitel tatah lainnya, epitel kornea bertukar sendiri dengan turn over normal 5-7 hari. Setelah luka, diyakini bahwa stem sel limbal berimigrasi secara sentral dan berdiferensiasi ke dalam sel yang mampu berganti dengan sangat cepat, sel-sel ini dapat tumbuh kembali dan mengisi defek (pertama secara sentripetal, dan akhirnya mengisi area defek dengan bergerak dari lapisan basal kelapisan yang lebih superfisial dari epitel).
Trauma kornea lain disebabkan oleh bahan kimiawi. Kebanyakan kasus luka kimia pada mata relatif sedikit dan mudah diobati. Kadang-kadang bahan basa dan asam bisa mengakibatkan kerusakan okular yang parah dan kehilangan penglihatan yang permanen, tapi biasanya terjadi hanya pada kerusakan jaringan yang minor dan jarang mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen.
Trauma tumpul kornea dapat menimbulkan aberasi, edema, robeknya membran Descemet dan laserasi korneoskleral biasanya di limbus. Trauma pada mata juga sering menimbulkan hipema yang menyebabkan timbulnya Corneal Staining.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال