Gangguan Persepsi

Gangguan persepsi terdiri dari beberapa macam. Persepsi dapat terganggu oleh karena gangguan otak (karena kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik) oleh gangguan jiwa (emosi tertentu dapat mengakibatkan illusi; psikosa dapat menimbulkan halusinasi) atau oleh pengaruh lingkungan sosiol budaya.
Halusinasi
Halusinasi yaitu penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera seorang penderita, yang terjadi dalam keadaan sadar/ bangun, dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik ( Maramis, 1990).
Ilusi
Ilusi ialah interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan yang sungguh terjadi, Karena rangsang panca indera. Ilusi dipengaruhi oleh emosi pada suatu waktu terntentu dan biasanya yang bersangkutan dapt mengoreksinya sesudahnya (Maramis, 1990).
Depersonalisasi
Depersonalisasi adalah perasaan yang aneh tentang dirinya bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi, tidak menurut kenyataan. Depersonalisasi itu ada kalanya ditemukan juga pada sindroma lobus parietalis (Maramis, 1990).
Derealisasi
Derealisasi yaitu perasaan aneh tentang lingkungan dan tidak menurut kenyataan, segala sesuatu yang dialami seperti dalam impiannya (Maramis, 1990).
Gangguan somatosensorik
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi dimana sering secara sombolik menggambarkan sesuatu konflik emosional dibedakan dari gangguan psikofisiologik dari penipuan dan dari gangguan nerologik (Maramis, 1990).
Gangguan Psikofisiologik
Gangguan Psikofisiologik, ialah gangguan pada bagian tubuh yang yang disarafi oleh susunan saraf vegetative dan yang disebabkan oleh gangguan emosi (Maramis, 1990).
Agnosia
Agnosia merupakan ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan pencerapan sebagai akibat kerusakan otak (Maramis, 1990).
Keluarga mengetahui bahwa ada salah satu dari anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa inilah yang diterima sebagai obyek. Oleh panca indra diteruskan ke dalam pikiran tiap individu sebagai informasi. Sehingga timbul beberapa pendapat keluarga tentang anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Jika dalam mempersepsikan mengalami gangguan, maka informasi yang diterima masing-masing individu akan berbeda. Oleh karena itu, informasi yang diterima keluarga tentang penderita gangguan jiwa terkadang tidak sesuai dengan benar. Perbedaan daya tangkap dan pola pikir masing-masing keluarga dalam menerima informasi dan kemampuan berpikir tentang penderita gangguan jiwa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال