Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Seksual Selama Kehamilan

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas seksual saat kehamilan. Menurut Eisenberg (2006) dalam DM Harahap (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual adalah:
Kondisi Fisik 
  1. Mual dan muntah (pada waktu hamil muda), bila rasa mual terjadi pada waktu-waktu tertentu, gunakanlah saat waktu tenang untuk berhubungan seksual 
  2. Keletihan, biasanya terjadi pada bulan keempat (minggu ke-16), ini dapat mempengaruhi hasrat untuk bercinta. Hal ini dapat diatasi dengan tidur siang diselingi dengan bercinta. 
  3. Perubahan bentuk fisik tubuh, seperti perut buncit, kaki bengkak, wajah sembab, hal ini menyebabkan hubungan seksual menjadi susah karena terhalang oleh perut yang membesar. 
  4. Penyempitan genetal (terjadi pada hamil tua), dapat menyebabkan seks kurang memuaskan karena terasa penuh pada vagina setelah orgasme sehingga membuat wanita merasa seolah tidak puas. Bagi pria penyempitan alat kelamin wanita dapat meningkatkan kenikmatan atau mengurangi gairahnya karena penis terasa terjepit sehingga kehilangan ereksinya. 
  5. Kebocoran kolostrum, pada akhir kehamilan beberapa wanita mulai memproduksi kolostum. Kolostrum ini dapat bocor karena rangsangan payudara.
Kondisi Psikologis
Kurangnya pengetahuan pada ibu hamil dapat menyebabkan beberapa kondisi psikologis ketika melakukan hubungan seksual saat kehamilan, diantaranya:
  1. Takut menyakiti janin atau menyebabkan keguguran. Pada kehamilan yang normal hubungan seksual tidak menyebabkan keguguran karena janin terlindung oleh cairan amnion dan rahim. 
  2.  Takut bahwa orgasme dapat menyebabkan keguguran atau persalinan dini. Pada saat orgasme uterus akan mengalami kontraksi tetapi ini bukan tanda persalinan dan tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan normal. 
  3.  Takut terjadi infeksi pada saat penis masuk dalam vagina. Apabila suami tidak memiliki penyakit menular seksual, tidak ada bahaya infeksi pada ibu dan janin melalui hubungan seksual, selama kantong amnion tetap utuh. Untuk pencegahan infeksi pasangan dianjurkan menggunakan kondom saat berhubungn seksual. 
  4.  Takut menyakiti janin karena kepala janin sudah masuk rongga panggul. Pada beberapa pasangan tidak dapat menikmati hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu menjadi tegang karena posisi janin yang sudah dekat. Hubungan seksual tidak menyakiti janin asalkan tidak melakukan penetrasi yang terlalu dalam. 
  5.  Anggapan jika berhubungan seksual dalam 6 minggu terakhir dapat menyebabkan proses persalinan. Kontraksi yang disebabkan karena orgasme akan semakin kuat pada kehamilan tua, tetapi jika leher rahim kuat ini tidak akan menyebabkan terjadinya proses persalinan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال