Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan antenatal care adalah cara penting dalam pelayanan kesehatan untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal care atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan, untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal.
Tujuan Pelayanan Antenatal Care
Tujuan dilakukan pelayanan antenatal care bagi ibu hamil adalah:
  1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
  2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
  3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
  4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
  5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
  6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Cara Pelayanan Antenatal Care
Cara pelayanan antenatal care, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari:
Kunjungan Pertama
  1. Catat identitas ibu hamil
  2. Catat kehamilan riwayat sekarang
  3. Catat riwayat kehamilan dan persalinan lain
  4. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
  5. Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
  6. Pemeriksaan obstetric
  7. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
  8. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium, multivitamin, dan mineral lainnya serta obat-obatan khususnya atas indikasi
  9. Penyuluhan/konseling
Jadwal kunjungan ibu hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan:
  1. Satu kali pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)
  2. Satu kali pada trimester ke dua (antara minggu 14-28)
  3. Dua kali pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36)
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”
  1. (Timbang) berat badan
  2. Ukur (Tekanan) darah
  3. Ukur (Tinggi) fundus uteri
  4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
  5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
  6. Tes terhadap penyakit menular sexual
  7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat di berikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. Untuk itu perlu kebijakan teknis untuk ibu hamil secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan komplikasi kehamilan secara dini.
Kebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
  • Mengupayakan kehamilan yang sehat
  • Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
  • Persiapan persalinan yang bersih dan aman
  • Perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
Pemberian vitamin zat besi
Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 M (zat besi 60 Mg) dan asam folat 500 Mg, minimal masing-masing 120 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi, karena mengganggu penyerapan. Zat besi paling baik di konsumsi di antara waktu makan bersama jus jeruk (vitamin C).
Jadwal imunisasi TT
Tabel : jadwal imunisasi TT
Jenis imunisasi
Waktu Kunjungan
Lama Perlindungan
% Perlindungan
TT1
Kunjungan antenatal ke-1


TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun
80%
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95%
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99%
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/seumur hidup
99%
Jadwal kunjungan ulang
Kunjungan I (16 minggu) di lakukan untuk:
  1. Penapisan dan pengobatan anemia.
  2. Perencanaan persalinan.
  3. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan II (24–28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan:
  1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
  2. Penapisan pre eklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
  3. Mengulang perencanaan persalinan.
Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir):
  1. Sama seperti kunjungan II dan III.
  2. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.
  3. Mengenali tanda-tanda persalinan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال