Kelainan yang Aneh Pada Kebiasaan Makan/Minum

Saat ini sangat banyak sekali kelainan pada kebiasaan yang berkaitan dengan pola makan dan minum. Kelainan makan dan minum bukan saja terletak pada pola-pola makannya, tetapi juga pada jenis zat yang di makan atau di minum.
Dibawah ini diberikan beberapa kelainan pada kebiasaan makan dan minum/minum, baik itu pola makan ataupun zat-zat yang dimakan/minum
KELAINAN PADA POLA MAKAN
Anoreksi Nervosa
Anoreksia nervosa ditandai dengan penolakan untuk menjaga berat badan di atas berat badan normal (sesuai dengan usia dan tinggi badan) dan adanya perasaan takut berlebihan jika mengalami kegemukan dan perasaan tersebut tidak hilang walaupun sudah terjadi penurunan berat badan.
Tanda-tanda pada orang yang Mengalami Anoreksia
Tanda-tanda seseorang terkena anoreksia:
  • Menjadi sangat kurus dan lemah/lesu karena kurang gizi
  • Terobsesi dengan waktu makan, jumlah/porsi makanan, dan kontrol berat badan
  • Menghindari makanan seperti susu, daging, nasi, gandum, dan lainnya yang dipandang dapat menaikkan berat badan
  • Sangat sering mengukur beratnya sendiri
  • Merasa kegemukan padahal tidak
  • Berolah raga berlebihan
  • Menarik diri dari kegiatan sosial, terutama pesta dan pertemuan yang melibatkan makanan
  • Kemungkin terlihat depresi
  • Pada kondisi yang parah, wanita penderita anoreksia bisa berhenti haid.
Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.
Tanda-tanda seseorang terkena bulimia:
  • Takut kegemukan
  • Sangat senang dengan ukuran dan bentuk tubuh sendiri
  • Membuat alasan untuk pergi ke kamar mandi setelah makan
  • Mungkin hanya makan rendah kalori, berpuasa atau diet di luar saat “pesta pora”
  • Berolah raga berlebihan
  • Sering membeli obat pencahar atau diuretic
  • Menarik diri dari kegiatan sosial, terutama pesta dan pertemuan yang melibatkan makanan
Prader-Willy syndrome (PWS)
Prader-Willi Syndrome (PWS) adalah kondisi kelainan genetik langka yang membuat nafsu makan tak terpuaskan. Penderita PWS tidak pernah merasa kenyang dan selalu merasa lapar secara mendadakak. Gen yang mengalami kelainaan adalah tujuh gen (atau beberapa subset darinya) pada kromosom 15 yang hilang atau terpendam (kromosom 15q penghapusan parsial) pada kromosom ayah. Ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1956 oleh Andrea Prader, Heinrich Willi, Alexis Labhart, Andrew Ziegler, dan Guido Fanconi dari Swiss.
Insiden PWS adalah antara 1 dalam 10.000 dan 1 dalam 15.000 kelahiran hidup. Perbedaan kromosom oleh asal ayah adalah karena pencetakan dan PWS memiliki sindrom sindrom kakak Angelman yang mempengaruhi gen maternal tercetak di wilayah tersebut. Salah satu contoh penderita yang mengalami PWS adalah Jade, seorang Wanita Inggris (selengkapnya, baca disini...!!!)
KELAINAN PADA ZAT YANG DI MAKAN
Pica
Pica adalah suatu kelainan dimana seseorang memakan benda-benda yang tidak seharusnya dimakan, seperti cat, kertas, kapas, lumput, batu, tanah, rokok, jarum, busa, plastik, bahkan kotoran manusia ataupun kotoran hewan. Penyebab pica bermacam-macam meliputi penyebab sensoris, psikologis, kultural dan psikososial. Pica juga sering dihubungkan dengan spektrum obsesif compulsif. Penatalaksanan pica menekankan pentingnya terapi psikososial, manipulasi lingkungan dan edukasi keluarga.
Beberapa jenis gangguan makan pica adalah sebagai berikut:
Necrophagia (Kebiasaan Makan Mayat)
Necrophagia atau endokanibalisme adalah tindakan makan daging manusia manusia mati. Hal ini tidak terlalu umum tetapi adalah kebiasaan pada mereka yang melakukannya. Ide di balik kebiasaan mengerikan ini adalah kepercayaan bahwa dengan memakan tubuh si mati maka sekaligus akan ‘menghisap’ sifat-sifat almarhum untuk asimilasi roh. Beberapa suku di Amerika Selatan dan Australia dikatakan telah mempraktekkan ritual menyeramkan ini. Tapi banyak akademisi merasa endocannibalisme adalah tuduhan palsu dilemparkan oleh kolonial pada masa awal untuk mendapatkan alasan dominasi politik. Menurut antropolog Napoleon Changon, komunitas Yanomamo di Amerika Selatan masih makan abu dan sisa tulang orang yang mati setelah di kremasi.
Xylophagia (Kebiasaan Makan Kayu)
Xylophagia adalah suatu kondisi dimana orang gemar mengkonsumsi kayu. Ini adalah salah satu bentuk kekacauan kebiasaan makan yang dikenal sebagai pica. Orang yang menderita gangguan makan ini biasanya mengkonsumsi sesuatu seperti kertas, pensil, kulit pohon atau item lainnya yang terbuat dari kayu. Anak-anak kecil dapat memperlihatkan xylophagy, tetapi biasanya tidak terkait dengan masalah psikologis.
Anthropophagy (Kebiasaan Makan Manusia/Kanibalisme)
Tidak perlu bingung, istilah ini sama sekali berbeda dengan antropologi. Anthropophagy lebih dikenal sebagai kanibalisme. Memakan sesama manusia telah dilakukan oleh berbagai kelompok di masa lalu di Lembah Amazon, biasanya terhubung ke dalam ritual perang suku. Fiji pernah dikenal sebagai ‘Kepulauan Kanibal’. Kebudayaan Anasazi di reruntuhan candi Chaco Canyon telah ditafsirkan oleh beberapa arkeolog sebagai bukti adanya ritual kanibalisme.
Trichophagia (Kebiasaan Makan Rambut)
Trichophagia adalah kebiasan makan rambut yang kompulsif. Seringkali, rambut panjang dikunyah ketika masih menempel pada kepala dan kemudian ditelan. Rambut akhirnya mengumpul dalam saluran usus besar menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan dan sakit perut. Sebuah pencahar dapat diberikan untuk menginduksi trichobezoar (hairball) untuk keluar. Pada tanggal 24 November 2007, dilaporkan bahwa ahli bedah mengeluarkan hairball seberat 4.5 kg dari perut seorang remaja berusia 18 tahun di Chicago, AS, yang menderita kondisi psikologis yang menyebabkan dia menelan rambutnya sendiri
Autosarcophagy (Kebiasaan Makan Tubuh Sendiri)
Ini adalah bentuk gangguan dari self-canibalism. Hal ini dikategorikan sebagai pica (gangguan yang berkaitan dengan konsumsi hal-hal yang tidak boleh dikonsumsi). Beberapa orang akan terlibat dalam kanibalisme diri sendiri sebagai bentuk ekstrem dari modifikasi tubuh, misalnya makan kulit sendiri. Yang lainnya akan minum darah mereka sendiri, praktek yang disebut autovampirism. Pada tanggal 13 Januari 2007, artis Denmark Marco Evaristti mengadakan pesta makan malam untuk teman-temannya yang paling intim. Makanan utamanya adalah pasta agnolotti, pada yang atasnya sebuah bakso yang dibuat dengan lemaknya sendiri hasil operasi sedot lemak. Bernd Jürgen Armando Brandes berharap untuk terlibat dalam self-canibalism dalam persidangan yang terkenal di Jerman atas kasus pembunuhan Armin Meiwes. Bernd bahkan menawarkan dirinya untuk dikonsumsi!
Hyalophagia (Kebiasan Makan Kaca)
Hyalophagia adalah makan kaca. Terutama tercatat sebagai gangguan patologis, juga dianggap sebagai bentuk pica. Hyalophagia sangat berbahaya bagi manusia sebagai konsumsi, karena dapat memotong perut, usus, dan tenggorokan pada saat ditelan. Di Indonesia dikenal kebiasaan makan kaca atau beling di kalangan pelaku Kuda Lumping, namun itu lakukan dalam kondisi tidak sadar (intrance).
Urophagia (Kebiasaan Minum Air Seni)
Urophagia adalah konsumsi air seni – baik sendiri atau orang lain. Urophagia umumnya dianggap tidak berbahaya, karena sebagian urin individu sehat adalah steril. Namun, tetap ada risiko kecil jika penyakit hadir, atau infeksi bakteri dari saluran kemih. Mungkin juga ada efek sekunder, seperti ruam kulit pada orang yang sensitif terhadap air kencing.
Geophagy (Kebiasaan Makan Tanah)
Geophagy adalah praktek makan zat sederhana seperti tanah liat, dan kapur. Hal ini terkait erat dengan pica yang merupakan keinginan normal atau nafsu untuk makan zat nonfood. Banyak manfaat kesehatan yang mungkin timbul dari geophagy tetap diteliti dan banyak diperdebatkan. Banyak ilmuwan percaya bahwa hal ini berbahaya, sementara yang lain berpendapat bahwa mungkin ada manfaatnya sebagai diet defisiensi mineral.
Coprophagia (Kebiasaan Makan Tinja)
Coprophagia adalah praktek konsumsi tinja (kotoran); hal ini sangat jarang pada manusia. Mengkonsumsi tinja orang lain membawa risiko kontraktor penyakit menyebar melalui kotoran, seperti hepatitis. Hepatitis A, Hepatitis E, pneumonia, and influenza. Hepatitis A, Hepatitis E, radang paru-paru, dan influenza. Vaksinasi umumnya direkomendasikan untuk mereka yang terlibat dalam praktek ini.
Masih banyak lagi kelainan-kelainan makan (zat) yang lain, tetapi belum mempunyai nama dan terpublish. Contohnya adalah kebiasaan minum minyak tanah pada seorang laki-laki di Jawa Tengah, kebiasaan makan sabun ataupun kebiasaan makan puntung rokok, kebiasaan makan kapas, busa dan lain-lain. Semua kelainan makan ini masuk dalam kategori kelainan pica.

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال