Pengambilan Keputusan Pada Remaja

Usia remaja identik dengan kecorobohan dalam pengambilan keputusan. Tetapi, pada masa ini, remaja lebih sering mengambil keputusan dalam hidupnya secara mandiri. Bahkan akan lebih banyak menentang arahan yang bertentangan dengan keinginnannya.

Pada usia remaja akan memutuskan siapakah teman-teman yang akan dipilih, apakah harus meneruskan pendidikan keperguruan tinggi, masalah asmara akan berkembang pada masa ini. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah remaja sudah mempunyai kompetensi dalam pembuatan keputusan yang diambilnya?

Remaja-remaja yang lebih tua akan lebih kompeten dalam membuat keputusan dibandingkan remaja yang lebih muda. Dibandingkan dengan anak-anak, remaja-remaja muda lebih suka memunculkan pilihan-pilihan, menguji sesuatu dari perspektif yang bervariasi, mengantisipasi konsekuensi-konsekuensi keputusan, dan sudah dapat mempertimbangkan kredibilitas sumber dan informasi yang diterimanya.

Sebagian besar orang membuat keputusan-keputusan yang lebih baik ketika mereka dalam suasana tenang, tidak dalam keadaaan emosional. Hal tersebut juga berlaku bagi para remaja. Hal ini yang menghambat remaja dalam pengambilan keputusan yang tepat, karena pada masa remaja, sebagian besar dari mereka masih bersifat emosional yang kuat. Remaja yang membuat keputusan bijaksana pada saat tenang bisa saja membuat keputusan yang cukup menekan, emosi-emosi para remaja dapat melemahkan kemampuan pengambilan keputusan mereka.

Kesanggupan membuat keputusan-keputusan yang kompoten bukanlah jaminan bahwa seseorang dapat melakukannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, dimana banyaknya pengalaman seringkali memiliki peranan penting. Kursus latihan mengemudi misalnya, meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif remaja sehingga setingkat dengan (atau bahkan melebihi) orang dewasa. Akan tetapi latihan mengemudi tidaklah mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh remaja. Agenda riset yang penting adalah mempelajari cara-cara remaja mengambil keputusan dalam situasi-situasi yang actual.

 

Rerefensi:

Santrock, Jonh. W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال