Rokok, Sejarah dan Asal Usulnya

Rokok, memang kontoversial. Benda ini berbentuk silider dengan panjang tergantung pabrik pembuatnya, rata-rata panjangnya sekitar 10 cm dengan diameter sekitar 1 cm. Rokok terdiri dari dua macam yaitu rokok berfilter dan tanpa filter. Tetapi beberapa daerah di Indonesia, ada jenis rokok yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dengan cara membuatnya sendiri. Mereka membuat rokok sendiri dengan cara melinting tembakau dengan kertas rokok khusus. Persediaan tembakaunya disimpan dalam bambu besar yang jika dipisah-pisahkan berbentuk bulat. Jika mereka mau merokok tinggal melinting tembakau tersebut sesuai kebutuhan. Tetapi, rokok semacam ini sudah jarang terlihat, karena persediaan rokok yang siap hisap sudah menjamur dengan harga yang sangat murah.

Rokok buatan pabrik yang berfilter berfungsi untuk menyaring zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh seperti karbon dan nikotin, serta zat-zat kimia lainnya, Tetapi, filter ini tidak dapat menyarin sepenuhnya zat-zat tersebut, sehingga tetap ada zat-zat yang terhisap masuk diparu-paru dan system pernapasan.

Rokok dalam bahasa Inggrisnya adalah cigarette. Terbuat dari tembakau (tobacco). Kita juga mengenal rokok kretek, adalah rokok dengan aroma cengkeh, karena mempunyai campuran cengkeh. Juga ada jenis rokok putih, yaitu rokok tanpa cengkeh.

Kata tembakau berasal dari kata Tobago (bahasa Indian), yang artinya memutar daun tembakau untuk keperluan ritual dan pengobatan. Jadi sebenarnya, rokok pada bangsa Indian hanya digunakan untuk ritual dan pada praktek-praktek pengobatan, bukan untuk dihisap untuk kesenangan.

Sebenarnya, kebiasaan merokok yang menjamur di indonesia, bukan produk asli Indonesia dan bukan pula kebiasaan asli nenek moyang kita. Di yakini bahwa, bangsa yang pertama kali menggunakan rokok adalah bangsa Indian di Amerika seperti yang disebutkan diatas. Rokok ini dipergunakan olehnya untuk keperluan ritual. Salah satu tempat yang diyakini sebagai asal muasal rokok (tembakau) adalah daerah Yukatan di Meksiko, juga bukti sejarah, bangsa Maya di Amerika Tengah menggunakan tembakau ini. Pada abad ke-16, bangsa Eropa memasuki Amerika sebagai penakluk. Dari sinilah, mereka mengenal rokok dan tembakaunya. Mereka mencoba-coba menggunakannya hingga menyebarluaskannya. Pada abad ke-17, pedagang-pedagang Spanyol masuk ke Turki dan menyebarluaskan kebiasaan merokok ini pada bangsa-bangsa muslim.

Karena rokok (tembakau) sudah menyebar di Eropa, sehingga bangsa-bangsa penjajah membawanya masuk kedaerah jajahannya, termasuk Belanda. Belanda memulai mengkomersialkan tembakau dengan menanam tembakau di Deli (Sumatera Utara), Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan nama-nama daerah seperti Situbondo, Bondowoso, Jember dan Deli sangat terkenal di Eropa oleh penggemar tembakau (perokok) hingga ke Jerman (Bremen) dan London (Inggris).


Referensi:

http://www.reyvababtista.com/2010/02/asal-mula-rokok.html

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3686762

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال