Masalah Anak Jalanan

Masalah anak jalanan adalah sebuah potret masalah perkotaan. Munculnya anak jalanan, tidak hanya bisa dilihat dari faktor ekonomi saja, tetapi banyak faktor yang pemicu munculnya anak jalanan, seperti kemiskinan, perhatian keluarga, kenakalan remaja, pola asuh dan lain-lain.
Sebelum membahas masalah anak jalanan, kita anak memberikan definisi anak jalanan terlebih dahulu. Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mancari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya (Departemen Sosial RI, 2006a, Lokakarya Nasional Anak Jalanan). Menurut Irwanto dan Anwar (1999) mereka yang biasanya disebut sebagai anak jalanan ”sejati” adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan untuk bekerja dan bersosialisasi dengan orang lain.
Menurut Moeliono dan Dananto (2004) masalah yang dihadapi oleh anak jalanan berdasarkan dengan siapa anak jalanan berhubungan.
Ada lima sumber masalah anak jalanan menurut Moeliono dan Danato (2004), yakni:
Anak Jalanan dengan Anak Jalanan
Kesan yang dimunculkan oleh anak jalanan high risk sebagai sosok yang bebas, tidak dikontrol orang tua, tidak wajib setor uang, bebas jajan, merokok, bergaya hidup santai sering menjadi daya tarik sendiri bagi anak jalanan Vulnerable untuk mengikuti jejak anak jalanan high risk.
Kekerasan antar anak jalanan juga sering terjadi dalam berbagai bentuk seperti perkelahian, penggunaan senjata tajam, pengeroyokan, pengompasan atau pemerasan, intimidasi psikis dan bahkan seksual. Akibat kekerasan terwujud dalam trauma psikis dan lingkaran setan kekerasan.
Anak Jalanan dengan Orang Tua
Kemiskinan sering dituding sebagai biang keterlibatan anak dalam ekonomi keluarga. Dengan dalih kemiskinan anak diperlakukan secara salah dengan dipaksa bekerja untuk membantu ekonomi orang tua.
Anak Jalanan dengan Masyarakat
Masyarakat cenderung memberi stigma buruk pada anak jalanan. Anak jalanan dianggap sebagai pengganggu kenyamanan lingkungan, pelaku kriminalitas dan kekerasan.
Anak Jalanan dengan LSM Pendamping Anak Jalanan
Terkadang terjadi persaingan antar LSM, sehingga untuk menarik perhatian anak, LSM memberikan iming-iming, janji-janji atau bingkisan dan uang saku. Anak jalanan tiba-tiba merasa jadi idola yang diperebutkan, bahkan menuduh LSM ”menjual kemiskinan anak jalanan”.
Anak Jalanan dengan Negara
Negara berkewajiban menjamin hak asasi anak. Tiga persoalan besar yang dialami anak jalanan adalah masalah indentitas dan akte kelahiran, terbatasnya akses anak pada berbagai fasilitas pelayanan umum, serta diskriminasi dan kekerasan aparat pemerintah (negara) terhadap anak jalanan.

1 Komentar

  1. bang kalau boleh tahu menurut moliono dan dananto sumber nya dari buku apa ya ??

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال