PSIKOLOGI FAAL

Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science) . Pada fase ini pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan eksplorasi fisiologis manusia secara empiris. Konteks keilmuan abad 19:
— Riset empirik yang banyak dilakukan pada bidang fisiologis mencakup: aktivitas syaraf, sensasi/penginderaan, dan fisiologis otak. Hasil riset pada ketiga bidang ini sangat signifikan membuka wawasan mengenai manusia sehingga memperkuat pandangan para ilmuwan saat itu akan pentingnya strategi empiris yang sistematis dalam setiap bidang keilmuan.
— Bagi psikologi hasil-hasil ini memberi jalan untuk membangun dasar fisiologis bagi operasi-operasi mental. Penting untuk memahami secara logis dan empiris mengenai aktivitas mental itu sendiri
— Menjelaskan posisi ilmu psikologi modern yang dekat dengan bidang kedokteran dan psikiatri.
Francis Bacon (1561-1626), menganjurkan metode induktif sebagai metode utama dalam science karena berangkat dari hasil observasi terhadap sesuatu yang nyata. Dengan demikian ia menantang pendapat Aristoteles dan the Scholastic bahwa metode deduktif – induktif sama kuatnya. Dalam konteks seperti di ataslah dikatakan bahwa Bacon ‘tidak setuju’ dengan rasionalisme yang spekulatif, meskipun idenya sendiri juga sangat rasional. Dengan kembali pada fakta yang nyata, Bacon berharap science dapat terbebas dari prinsip-prinsip yang spekulatif namun selama ini sangat kuat dipegang. Ada 3 pergerakan utama di bidang science yang mempengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri dan bagaiamana perkembangan disiplin ilmu itu di abad 20 :
1. Fisiologis: Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang sebelumnya dianggap fungsi dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.
Tokoh-tokoh penting :
Charles Bell-Francoise Magendie: fakta bahwa syaraf sensoris dan motorik beroperasi secara terpisah dan searah. Mengikis anggapan bahwa syaraf manusia mencover keduanya, mengkomunikasikan informasi motorik kepada urat syaraf melalui ‘getaran’ yang diperoleh dari informasi sensoris.
Johannes Mueller: lebih menekankan pada proses transmisi syaraf. Doctrine of Specific Nerve Energies: transmisi syaraf adalah proses yang menjembatani antara sensed object dengan mind. Maka awareness manusia, bukan semata-mata disebabkan oleh objek tertentu, juga bukan karena jiwa, tapi diperantarai oleh proses transmisi syaraf. Pandangan ini melengkapi penjelasan ttg peran mind dan consciousness (cogito ergo sum) dan menjadi dasar bagi penelitian mengenai lokasi spesifik dari fungsi tertentu di otak.
Marshall Hall: refleks dikomandoi oleh syaraf tulang belakang (spinal cord) dan bukan syaraf batang otak. Mendiferensiasikan gerakan tubuh ke dalam 4 kelompok : voluntary movement, respiratory movement, involuntary movement, dan refleks. Pandangannya ini memicu diskusi mengenai kesadaran yang sangat relevan bagi perkembangan psikologi.
Paul Broca (1824 – 1880), menemukan pusat Broca yang mengendalikan aktivitas bicara. Ia merupakan tokoh penting dalam studi fisiologis otak. Studi ini berkembang dari phrenology (Gall & Spurzheim), satu-satunya pendekatan yang waktu itu berfokus pada otak . Fokus utama dari eksplorasi fisiologis otak adalah untuk menemukan lokasi fisiologis dari bagian-bagian mental, bagian tertentu dari otak yang merupakan central dari aktivitas mental manusia.
Pierre Flourens (1794-1867), mencoba pendekatan dengan bukti non-pathological (melengkapi Broca), menemukan pusat-pusat penting dari otak yaitu :
a. Cerebral hemisphere : willing, judging, memory, seeing, and hearing
b. Cerebellum : motor coordination
c. Medulla oblongata: mediation of sensory and motor function
d. Corpora quadrigemina : vision
e. Spinal cord : conduction
f. Nerves : excitation
Para ahli yang bersibuk diri dengan studi fisiologis dari sensasi, berusaha menguraikan anatomi dari reseptor indrawi dan menganalisis pengalaman psikologis yang dihasilkan berdasarkan proses fisiologisnya. Tokoh : Thomas Young (1773-1829) : trichromatic theory, Jan Purkinje (1787-1869) : hubungan sistematis antara struktur mata dan syaraf ke otak untuk menjelaskan perceptual error.
2. Psikofisiologis: Psychophysics, adalah bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang memfokuskan pada subjective experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya. Sensasi yang dirasakan oleh pancaindera manusia dipandang sebagai refleksi hubungan soul-body dan tidak semata-mata dijelaskan dari sudut anatomi atau fisik saja. Psychophysics merupakan tahap transisi yang krusial antara bidang fisiologis dengan awal pemunculan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Oleh karena itu para tokoh psychophysics dapat dianggap sebagai tokoh pendiri psikologi.
Tokoh-tokoh penting :
Gustav Theodor Fechner : hubungan antara sensasi dan persepsi, menganggap psikofisik sebagai sebuah ilmu eksak untuk menjelaskan hubungan antara body and mind. Ia tidak setuju dengan materialism, yaitu bahwa mind harus selalu diwujudkan dalam bentuk nyata baru bisa diteliti, sebaliknya ia berpegang pada tradisi pemikiran Jerman dimana mind diangagp sebagai sesuatu yang aktif dan memiliki struktur secara mandiri. Ia mengajukan ilmu empiris tentang mind dimana meningkatnya bodily and sensory stimulations dianggap sebagai indicator atau measurement untuk intensitas pengalaman mental. Konsep utama : ambang atau threshold. (absolute threshold, just noticeable threshold).
Hermann von Helmholtz (1821-1894)
Seorang pelopor psikologi eksperimen, banyak menggunakan waktu reaksi dalam penelitiannya, merupakan sesuatu yang masih banyak digunakan dalam psi eksperimen sampai sekarang. Konsepnya : unconscious inference : penyimpulan hasil persepsi manusia diperoleh berdasarkan proses yang berulang sehingga akhirnya menjadi sesuatu yang tidak disadari ,‘irresisitible’, sekali terbentuk sulit secara sadar untuk dimodifikasi, dan digeneralisasi kepada stimulus yang mirip di lingkungan. Konsep penting lain : unbewusster schluss
Para tokoh psychophysics menunjukkan area studi yang tidak dengan mudah diakomodasi dalam ilmu fisika, fisiologis, atau filosofi. Area studi inilah yang berkembang menjadi obyek studi psikologi.
3. Evolusi: Evolusi, yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai manusia karena mengajukan ide bahwa keberadaan manusia merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan alam, manusia bukan secara spesial diciptakan dan dengan demikian perbedaannya dengan makhluk lain hanya bersifat gradual, bukan kualitas. Pandangan ini penting dan relevan sekali bagi perkembangan psikologi, terutama memberikan ide mengenai individual difference, perbedaan antar individu juga sifatnya hanya gradual, bukan kualitas.
Tokoh penting :
Francis Galton (1822 – 1911) : dikenal sebagai bapak psikologi eksperimental Inggris. Menampilkan aspek praktikal dan kegunaan dari teori evolusi Darwin, mentransfer teori Darwin dari konteks biologis ke dalam konteks perbaikan dalam masyarakat.
PENGERTIAN PSIKOLOGI FAAL BERASAL DARI PSIKOLOGI & FAAL
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia (BIGOT dkk., 1950)
— Faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi & aktifitas alat-alat tubuh manusia
— Psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku/tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan fungsi & aktivitas alat-alat tubuh.
Yang termasuk dalam alat-alat koordinasi adalah:
— Susunan system syaraf pusat
— Susunan system syaraf tepi (PERIHERAL)
Alat-alat indera : penglihatan/mata, pendengaran/telinga, penciuman/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit
— Alat-alat endokrin (HORMON) yang menghasilkan kelenjar-kelenjar yang dapat mensekresikan hormone.
OTAK
Otak yang menakjubkan ada 100 milyar sel syaraf (neuron) yang aktif, 900 milyar neuron menempel, member nutrisi & mengisolasi sel neuron aktif. Masing-masing neuron dapat tumbuh 20.000 cabang otak kanan dan kiri.
- OTAK KIRI = OTAK AKADEMIK = OTAK INSTING = OTAK KIRI = TATA BAHASA, LOGIKA, MEMORI, ANGKA, ABJAD, ANALISIS, RASIONAL, REALISASI
- OTAK KANAN = OTAK KREATIVITAS = OTAK EMOSIONAL = OTAK KANAN = IRAMA, LAMUNAN, IMAJINASI, KHAYALAN. MUSIK, WARNA, DIMENSI
PERKEMBANGAN OTAK (nama lain)
- FOREBRAIN (otak depan) terdiri dari:
- TELENCEPHALON (endbrain) &
- DIENCEPHALON (interbrain)
- MIDBRAIN (otak tengah) MESENCEPHALON
- HINDBRAIN (otak belakang) terdiri dari
- METENCEPHALON (afterbrain) &
- MYELENCEPHALON (marrowbrain)
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN FISIK OTAK
- LAHIR : 25% ukuran dewasa (+ 350 gram) 87,5 gram
- 18 bulan (1,5 thn) : 50% ukuran dewasa 175 gram
- 72 bulan (6 tahun) : 90% ukuran dewasa 315 gram
- 216 bulan (18 tahun) : 100% ukuran dewasa
PERKEMBANGAN OTAK (ENCEPHALON) SECARA EMBRIONIK
1. PROSENCEPHALON (otak depan) terdiri dari : TELENCEPHALON (Pusat penciuman) & DIENCEPHALON (Pusat pendengaran & keseimbangan)
2. MESENCEPHALON (otak tengah) TETAP Pusat penglihatan
3. RHOMBENCEPHALON (otak belakang) terdiri dari : METENCEPHALON (Pusat gerak) & MYELENCEPHALON (Pusat respirasi = Pusat pernafasan)
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL (KECERDASAN) OTAK VERSI AMERIKA & EROPA DAN VERSI INDONESIA
è VERSI AMERIKA & EROPA LAHIR 4 THN : 50% POTENSI ORANG DEWASA
è 4 THN 8 THN : 80% POTENSI ORANG DEWASA
è 8 THN 18 THN : 100%
è POTENSI ORANG DEWASA VERSI INDONESIA LAHIR 6 BLN : 50% POTENSI ORANG DEWASA
è 6 BLN 3 THN : 80% POTENSI ORANG DEWASA
è 3 THN 18 THN : 100% POTENSI ORANG DEWASA
Struktur Membran
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolidpid, dan kolestrol. komponen muchus membran sel semipermanen di lapisan membran
Dua Lapis Lipid
Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan fosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Protein Integral Membran
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi.
Kerangka Membran
Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu mikrotubulus, mikrofilamen,dan filamen intermediet.
Sistem transpor membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hifrofobik(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan.Disfusi, Osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
FUNGSI SISTEM SYARAF
1. Pusat koordinasi segala aktivitas tubuh
2. Pusat kesadaran, memori, dan intelegensi
3. Pusat “HIGHER MENTAL PROCESSES” yang terdiri dari: REASONING, THINKING &JUDGMENT
SEL SYARAF (NEURON)
1. Dendrit = uluran pendek & bercabang
2. Nukleus = inti yg mngandung kromosom gen
3. Membran sel tdd lipid atau lemak
4. Sitoplasma àbening & jernih
5. Mitokondria àmengolah makanan
6. Badan sel (soma) à bertanggung jwb untuk kehidupan sel
7. Akson = uluran panjang mengandung selaput myelin & neurilema (Schwann sheat)
8. Akson Hillock = bentuk kerucut pd pertemuan akson dan soma
9. Nodus of Ranvier à tanpa selaput myelin
10. Terminal Buttons à bg akhir akson berbentuk kancing yang berfungsi melepaskan neuro transmiter (berupa substansi kimia)
Sistem syaraf
1. System syaraf pusat (SSP) : melibatkan otak dan medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
2. Sistem syaraf tepi (SST) : juga melibatkan otak dan medulla spinalis, hanya penyampaiannya berbeda
a. Afferent (sensorik) à reseptor ke SSP
b. Efferent (motorik) àSSP ke otot & kelenjar
A. Somatik SSP àke otot rangka
B. Otonomik SSP à ke otot polos & otot
— Jantung & kelenjar
— Simpatis
— Parasimpatis
KLASIFIKASI SISTEM SYARAF
A. BERDASARKAN JUMLAH ULURAN
1. unipolar
2. bipolar
3. multipolar
4. multipolar interneuron
B. BERDASARKAN FUNGSI
1. afferent (sensorik)
2. efferent (motorik)
3. internuncial (intermediet)
BERDASARKAN JUMLAH ULURAN
1. UNIPOLAR (PSEUDOUNIPOLAR) AKSON DAN DENDRIT dalam 1 garis pada hewan avertebrata
2. BIPOLAR AKSON DAN DENDRIT DIPISAHKAN OLEH BADAN SEL (SOMA) pada sel batang & sel kerucut mata manusia
3. MULTIPOLAR MELIBATKAN SATU AKSON dengan BANYAK DENDRIT (seperti anatomi sel syaraf pada umumnya)
4. MULTIPOLAR INTERNEURON BADAN SEL pada INTERNEURON yang MELIBATKAN BANYAK DENDRIT
BERDASARKAN FUNGSI
1. AFFERENT Penghantaran impuls dari reseptor ke sistem syaraf pusat
2. EFFERENT Penghantaran impuls dari sistem syaraf pusat ke efektor (organ target)
3. INTERMEDIET penghantaran impuls antara satu neuron dengan neuron lain pada sistem syaraf pusat
4. Motor neuron neuron yg aksonnya berakhir pd otot rangka
5. Sekretori neuron neuron yg aksonnya berakhir pd kelenjar endokrin & eksokrin
6. Asselerasi neuron neuron yg aksonya berakhir pd otot jantung & otot polos saluran pencernaan peningkatan denyut jantung (simpatis), peningkatan gerak/kerja otot polos (parasimpatis)
7. Inhibitori neuron sama dgn asselerasi neuron pengurangan denyut jantung (parasimpatis) & pengurangan gerak/kerja otot polos, saluran pencernaan (simpatis)
Fungsi selaput myelin
— Sebagai isolator
Melindungi akson dari tekanan dan luka
Memberi nutrisi (makanan) pada akson
— Mempercepatnya jalannya impuls syaraf àdengan cara melompat (saltatorik)
Tanpa myelin penghantaran impuls berjalan à biasa
SYNAPSIS
Titik kontak antara neuron yg satu dgn neuron yang lain. Umumnya terdapat neurotransmitter shg penghantaran impuls sampai di neuron berikutnya. Terdapat celahsynaptic vesicle yg besarnya lbh krg 200 Ao
— 1 Ao = 10 -10
Macam-macam Synapsis
1. Synapsis axosomatik à titik kontak antara akson dari neuron yang satu dengan soma (badan sel) neuron yang lain
2. Synapsis axondendritik à titik kontak antara akson dari neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain
3. Synapsis axoaxonik à titik kontak antara akson dari neuron yang satu dengan akson neuron yang lain = axoneuritik
Karakteristika Synapsis
Berjalan satu arah à dari dendrit ke soma à dari soma ke akson untuk satu neuron
Adanya perlambatan (delay) karena di lepaskannya senyawa pada terminal syaraf ke neuron berikutnya
— Sangat peka terhadap kelelahan (fatique)
Sangat peka terhadap obat-2an à bisa meningkatkan dan bisa juga menurunkan
Lintasan Syaraf
— Di otak :
1. asosiasi : Penghantaran impuls dari satu titik ke titik lain pd belahan otak yg sama (bisa bolak balik)
2. proyeksi : Penghantaran impuls dari satu titik di belahan otak mana saja ke medula spinalis (tidak bisa bolak balik)
3. comisura : Penghantaran impuls dari satu titik ke titik lain pd belahan otak yang berbeda
— Di medula spinalis
— Ascendens: Penghantaran impuls yg menuju ke otak
— Descendens: Penghantaran impuls yg meninggalkan otak
SEL-SEL PENDUKUNG SISTEM SYARAF PUSAT
— SEL GLIA & SEL SATELIT
Sel glia (neuroglia) à nerve glue = perekat syaraf yang mempunyai fungsi:
1. Meletakkan CNS (CENTRAL NERVE SYSTEM) menjadi satu bagian yang utuh
2. Mengontrol persediaan substansi kimia yang diperlukan neuron untuk komunikasi dengan neuron lain.
3. Melindungi neuron yang satu dari pengaruh yang lain sehingga pesan yang disampaikan tidak campur aduk
4. Memusnahkan dan melepaskan neuron yang mati akibat kecelakaan atau proses penuaan
Macam-macam sel glia
Astrocyte = Astroglia = sel bintang à mempunyai fungsi memberi dukungan secara fisik terhadap neuron (memperkuat rekatan glia pada pada neuron); membersihkan substansi-substansi yang tidak berguna dalam otak karena mempunyai sifat fagositosit; mengatur pencairan kimia di sekeliling neuron; melindungi synapsis.
— Oligodendroglia à mempunyai fungsi mendukung akson dan memproduksi serat-serat selaput myelin sebagai pelindung akson
— Sel satelit berlangsung pada SSP (PNS = PERIPHERAL NERVE SYSTEM)
— Fungsi sel satelit à member dukungan terhadap neuron di luar CNS (CENTRAL NERVE SYSTEM), terutama disyaraf (kumpulan akson di PNS) & organ-organ pengindera
— Yang bersifat seperti oligodendroglia di PNS (PERIPHERAL NERVE SYSTEM) à Schwann cell
— Schwann cell berbeda dari oligodendroglia dalam hal pembangunan sel baru bila terjadi kerusakan pada syaraf tepi, sel ini menolong pembangunan akson yang mati dan rusak
POLARISASI, DEPOLARISASI & REPOLARISASI
Polarisasi adalah kondisi syaraf dalam keadaan istirahat artinya permukaan luar bermuatan positif, bagian dalam bermuatan negatif, bila salah satu bagian dirangsang akan terjadi depolarisasi yaitu perbedaan muatan dimana yang luar bermuatan positif jadi negatif dan muatan yang dalam bermuatan negatif menjadi positif. Jika luar atau dalam terjadi perbedaan muatan akan menyebabkan arus listrik atau arus local yang akan menyebabkan depolarisasi seluruhnya sampai penjalaran impuls berjalan mulus. Repolarisasi setelah penjalaran akan kembali dan selanjutnya akan mengalami istirahat kembali.
SYARAF KRANIALIS & SYARAF SPINALIS
a. Syaraf Kranialis ada 12 pasang, kecuali pada kelas Pisces & kelas Amphibia hanya ada 10 pasang
b. Penulisan syaraf kranialis dengan angka romawià I s/d XII
c. Syaraf spinalis keluar dari masing-2 antara dua tulang vertebrae
d. Penulisan syaraf spinalis dengan angka latin biasa
SYARAF KRANIALIS
a. I àOlfaktori untuk penciuman
b. II àOptik untuk penglihatan
c. III àOkulumotor untuk gerakan bola mata, mengontrol pupil mata serta lensa dan mengontrol air mata
d. IV àTroklear untuk gerakan bola mata (gerakan kiri kanan, atas bawah) serta berputar
e. V àTrigeminal untuk sensasi di bagian muka serta mengunyahsekitar rahang atas, sekitar rahang bawah dan sekitar daerah mata (opthalmic)
f. VI àAbducens untuk gerakan bola mata terutama untuk melihat benda yang jauh
g. VII àFasialis untuk otot muka, mimik muka, kelenjar air liur dan rasa (lidah)
h. VIII Auditori untuk pendengaran & keseimbangancabang akustik, pendengaran & cabang vestibular keseimbangan
i. IX Glossopharyngeal = glossus = lidah; pharyng = esophagus untuk otot-otot kerongkongan, kelenjar air liur dan rasa (lidah)
j. X à Vagus untuk kontrol parasimpatik dari organ-2 internal; sensasi dari organ-organ internal serta rasa (lidah); juga sebagai pengontrol kerja syaraf kranialis yang lain
k. XI àSpinal asesoris untuk otot otot kepala dan leher
l. XII à Hypoglossal (hipo = bawah; glossus = lidah) untuk otot-otot lidah & leher
Vertebrae leher (servikalis, 7 ruas); vertebrae dada/punggung (thorakalis = sternalis, 12 ruas); vertebrae pinggang (lumbalis, 5 ruas); panggul (sakralis, 4 ruas bersatu =fusi); ekor (kaudalis = coccygi, 3 ruas bersatu (fusi). Selain mempersyarafi sesuai dengan nama-2nya, syaraf spinalis juga mempersyarafi bagian lain.
- Kepala = kaputalis = kranialis; mata = orbitalis; kelopak mata atas = palpebra superis; kelopak mata bawah = palpebra inferis; hidung = nasalis; rahang atas = maksilaris; rahang bawah = mandibularis; dahi = frontalis; pipi = zigomatis; telinga = otis
- Bahu = pektoralis; belikat = skapularis
- Lengan secara keseluruhan = humeralis; tdd: lengan atas = brakhialis; lengan bawah = antebrakhialis; tdd: yg berhubungan dgn ibu jari = radialis; yg berhubungan dgn kelingking = ulnalis; telapak tangan = palmatis = karpalis;
- Jari-2 = digitalis; tdd: ibu jari tangan = polluksis; ibu jari kaki = halluksis; sementara jari-2 yang lain tidak ada beda, yaitu: telunjuk = sekundalis; tengah = medialis; manis = annulis; kelingking = minimalis
- Punggung = dorsalis; perut = ventralis = abdominalis; samping tubuh = lateralis
- Paha = femoralis; tlg kering = tibialis; betis = fibulalis; telapak kaki = tarsalis; tempurung lutut = patelis = patelalis
- Diafragma = phrenikus
- Ereksi pd penis pria & klitoris wanita = erigenus
Bila otak dibagi dua disebut potongan longitudinal sehingga kita mempunyai otak kiri (sinistra) dan kanan (dekstra). Bila otak dibagi secara vertikal disebut potongan melintang sehingga kita mempunyai bagian depan (anterior = kranial) dan bgn belakang (posterior = kaudal). Bila otak dibagi secara horizontal disebut potongan membujur sehingga kita mempunyai bagian atas (superior) dan bagian bawah (inferior).
Bagian-bagian otak
— FRONTAL LOBES: daerah pengontrol gerakan tubuh, kerusakan bagian ini akan menyebabkan gangguan terhadap gerakan khusus jari-jari.
— PARIETAL LOBES: memberikan informasi dari indera kulit.
Hubungan Fisiologis
Hubungan fisiologis dengan lingkungan maupun perilaku manusia adalah pembagian ilmu syaraf perilaku (psikologi biologis yang mempelajari mekanisme saraf persepsi dan perilaku melalui manipulasi langsung otak binatang bukan manusia subjek dalam eksperimen terkontrol. Berbeda dengan subdivisi lain dalam psikologi biologis, focus utama fisiologis penelitian psikologis adalah pengembangan teori-teori yang menjelaskan hubungan perilaku otak daripada pengembangan penelitian yang memiliki nilai translasi. Kadang-kadang di sebut dengan psikofiosiologi, dan dalam beberapa tahun terakhir disebut neuroscience kognitif. Salah satu contoh dari riset psikologi fisiologis adalah studi tentang peran hipokampus dalam belajar dan memori. Hal ini dapat dicapai dengan operasi pengangkatan hippocampus dari otak tikus yang diikuti oleh memori penilaian tugas oleh tikus yang sama.
Penginderaan
ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
- Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
1. Hipofisis bagian anterior. Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior.
2. Hipofisis bagian tengah. Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
3. Hipofisis bagian posterior.
b. Tiroid / Kelenjar Gondok
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addisondengan gejala sebagai berikut : timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
e. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
f. Hormon
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
· Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
· Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.

Ardi al-Maqassary

"Aku melihat, diujung sana, ada setitik cahaya yang terang benderang. Akan kuraih cahaya itu, dan membagikannya kepada seluruh manusia!!!"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال