Nyaris Dibunuh Gara-Gara Bersin


Nyaris dibunuh gara-gara bersin
Sumber : Majalah TARBAWI Edisi 184 Rajab 1429 H
Malam itu beNar-benar kurang menguntungkan. Lelaki itu seperti biasanya menemani sang raja hingga tidur ataupun bercerita. Tiba-tiba lelaki itu bersin, dan bersinnya sangat-sangat kencang. Sang raja sangat marah dan mengancam akan membunuhnya . Sebab di zaman jahiliyah dulu,orang-orang menaruh kepercayaan butuk ,bahwa mendengar bersin akan membawa sial. Seperti syair dari seorang penyair Imru-ul Qais // dan aku berangkat berburu, jauh sebelum orang terbangun dan terdengar bersin//. Singkat cerita Snag Raja meminta saksi jika memang benar itu kebiasaan buruk dari lelaki tersebut ketika bersin, sang lelaki mencari teman yang paling dekat dengannya dan temannya tersebut berkata pada sang Raja “ Wahai paduka raja, aku sungguh bersaksi bahwa lelaki ini suatu hari pernah bersin dengan sangat keras, sampai salah satu gigi gerahammnya terbang terlepas. Mendengar kesaksian itu, sang Raja percaya dan lelaki itu selamat dati kematian akibat bersin yang diyakini dengan salah.
Sebuah bersin adalah keyakinan dimasa zaman jahiliyah. Orang-orang jahiliyah dahulu, bila mendengar orang yang mereka sukai bersin, maka mereka mengatakan, “semoga panjang umur dan awet muda.” Tapi bila yang bersin adalah orang yang mereka tidak sukai, maka mereka mengatakan, “ semoga penyakitmu tetap padamu, hanya menimpamu dan tidak menimpaku.
Sebuah bersin adalah keyakinan dimasa jahiliyah ataupu dimasa islam.di yakini sebagai sumber kesialan tetapi ketika islam datang, bersin adalah satu kejadian yang dicintai Allah. Rasulullah bersabda dalam riwayar bukhari “ Sesungghunya Allah menyukai bersin dan kurang menyukai menguap.”
Melalui banyak ajaran islam juga prinsip-prisnsip besarnya, kita mengetahui betapa semua kitap asti mengonsumsi do’a-do’a orang lain, meski sering tanpa kita saddari. Bahwa kita pasti mendapatkan manfaat do’a-do’a dari orang lain, meski tanpak ita ketahui. Do’a-do’a orang lain yang kita rasakan manfaatnya ada karena dorongan ajaran islam itu sendiri. Sebab islam memang menyuruh kita melakukan itu,seperti dalam  contoh bersin berbuah do’a atauoun do’a-do’a dari orang-orang yang dengan tulus memanjatkan permohonan kepada Allah untuk kebaikan kita, kesuksesan kita, kebahagiaan kita karena kedekatan hubungan diantara kita.
Orang yang paling pertama kita nikmati do’anya adalah Rasulullah Sholallahu’alaihi Wassalam. Dia yang dengan segala lelah dan derita menanggung tugas kenabian selalu memintakan kebaikan untuk umantnya. Suatu hari ia pernah menangis ketika membaca ayat Al-Qur’an yang mengisahkan Nabi Ibrahim, ketika Nabi Ibrahim mengatakan “Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Penganmpun lagi Maha Penyayang. “ juga ayat yang mengisahkan Nabi Isa ketika mengatakan, “ jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. “. Maka Rasul pun berdo’a dan menangis, “ Ya Allah, ummatku, ummatku. “ kemudian Allah menjanjikan akan meridhai umatnya. Selain itu, semua Rasul memiliki jatah do’a untuk umat-umatnya, dan Rasulullah menyimpan jatah itu untuk member syafaat umatnya di akhirat kelak.
Kita tidak pernah tahu, pada do’a yang mana persisnya kita mendapat karunia. Kita tidak pernah tahu dari do’a siapa kita mendapatkan pengabulan kebaikan. Tema-tema doa dari peristiwa bersin itu memiliki kandungan permintaan yang sangat substansial, “ memohonkan rahmat, hidayah, ampunan dan kondisi yang baik.” Bukankah itu semua pokok-pokok penting dalam kehidupan? Jadi, kita tidak pernah tahu, boleh jadi kesehatan kita, rahmat Allah yang datang kepada kita adalah do’a dari seseorang ketika kita bersin.
Kita juga menikmati banyak sekali do’a-do’a umum. Seperti do’a yang diucapkan para khatib jum’at tau orang-orang sesudah shalat yang membaca do’a umum. “ Ya Allah, ampunilah kaum Muslimin dan Muslimin, Kaum mukminin dan Mukminat. Do’a di bulan Ramadahn, do’a dari jama’ah haji. Dan masih banyak lagi lainnya.
Banyak orang yang tak lelah mendo’akan kita, dalam do’a-do’a umum atau do’a-do’a khusus dan kita tidak pernah tahu, pada do’a yang mana kita mendapat karunia, kebaikan, hidayah, kemudahan rezeki atau kesembuhan dari Allah SWT. Bahkan dari bersin yang nyaris membuat seorang laki-laki terbunuh dan ribuan lainnya yang bertahun-tahun merasa mendengar bersin sebagai pembawa sial,kini bisa kita menjadikannya sebagai kesempatan untuk saling berbala do’a.
Islam telah banyak mengubah yang sulit menjadi mudah, yang sederhana jadi punya makna, dalam rantai do’a yang banyak kita nikmati meski sering tanpa kita sadari

Semoga bermanfaat (^v^)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال