Perkembangan Keagamaan Usia Lanjut

Perkembangan keagamaan usia lanjut berbeda dengan fase perkembangan sebelumnya. Menurut Jalaluddin perkembangan keagamaan seseorang dewasa cenderung didasarkan atas pemilihan terhadap ajaran agama yang dapat memberikan kepuasan batin atas dasar pertimbangan akal sehat.
Sikap keberagamaan orang dewasaatau lanjut usia memiliki perspektif yang luas didasarkan atasnilai-nilai yang dipilihnya. Selain itu sikap keberagamaan ini umumnya juga dilandasi oleh pendalaman pengertian dan perluasan pemahaman tentang ajaran agama yang dianutnya. Beragama bagi orang dewasa atauusia lanjut sudah merupakan sikap hidup dan bukan sekedar ikut-ikutan.
Sejalan dengan tingkat perkembangan usianya, maka sikap keberagamaan pada orang dewasa atau usia lanjut antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan. 
  2. Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku. 
  3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan. 
  4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasidari sikap hidup. 
  5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas. 
  6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani. 
  7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing sehinggaterlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya. 
  8. Terlihat adanya hubungan antara sikap keberagamaan dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah  berkembang  (Jalaluddin, 2000).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال