Perkembangbiakan Ikan Mas

Perkembangbiakan ikan mas tergolong tidak terlalu kompleks dan sulit. Siklus hidup ikan Mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya, pemijahan ikan Mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan Mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air. Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan Mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan (Suseno, 2000).
Sifat telur ikan Mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan Mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007).
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan Mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan Mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60- 70% dari bobotnya (Susanto, 2007).
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian, burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan Mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk- aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan (Susanto, 2007).
Perkembangan budidaya ikan Mas mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dapat dikatakan ikan Mas mempunyai tingkat pembudidayaan yang hampir semprna. Tidak ada ikan jenis lainnya yang mempunyai data-data yang selengkap ikan Mas (Cyprinus carpio, L) ini. Mulai dari jumlah telur yang dihasilkan dari tiap kilogram induk sampai dengan pemijahan buatan engan menggunakan rangsangan kelenjar hipofisa semuanya sudah dilakukan penelitian terhadap ikan ini (Susanto, 1987).
Perkembangan pembudidayaan ikan Mas ini dapat dilihat dari banyaknya strain atau varietas ikan Mas. Tiap daerah mempunyai strain yang khas, yang berbeda dengan daerah lainnya dan tentu saja disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakatnya (Susanto, 1987).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال