Terdapat
beberapa cabang-cabang filsafat. Dengan memahami Bidang-bidang
kajian/sistimatika filsafat, nampak bahwa betapa luas cakupan filsafat
mengingat segala sesuatu yang ada dapat dijadikan substansi bagi pemikiran
filsafat, namun demikian dalam perkembangannya para akhli mencoba mengelompokan
cabang-cabang Filsafat kedalam beberapa pengelompokan sehingga nampak lebih
fokus dan sistematis.
Cabang-cabang
filsafat pada dasarnya merupakan perkembangan selanjutnya dari
pembidangan/sistematika filsafat, seiring makin berkembangnya pemikiran manusia
dalam melihat substansi objek material filsafat dengan titik tekan penelaahan
yang bervariasi. Berikut ini akan dikemukakan pendapat beberapa pakar tentang
cabang-cabang filsafat.
Plato (427 – 347
S.M)
Plato membedakan lapangan atau bidang-bidang
Filsafat kedalam:
- Dialektika (yang mengandung persoalan idea-idea atau pengertian-pengertian umum)
- Fisika (yang mengandung persoalan dunia materi)
- Etika (yang mengandung persoalan baik dan buruk).
Aristoteles
(382 – 322 S.M)
Aristoteles berpendapat bahwa Filsafat dapat dibagi ke
dalam empat cabang yaitu:
- Logika. Merupakan ilmu pendahuluan bagi Filsafat
- Filsafat Teoritis. Yang mencakup tiga bidang: Fisika, Matematika, Metafisika.
- Filsafat Praktis. Mencakup tiga bidang yaitu: Etika, Ekonomi, Politik.
- Poetika (kesenian)
Al Kindi
Al Kindi membagi Filsafat ke dalam tiga
bidang yaitu:
- Ilmu Thabiiyat (Fisika) --- merupakan tingkatan terendah
- Ilmu Riyadhi (matematika) --- merupakan tingkatan menengah
- Ilmu Rububiyat (Ketuhanan) --- merupakan tingkatan tertinggi
Al Farabi
Al Farabi membagi Filsafat ke dalam dua
bagian yaitu:
- Filsafat Teori. Meliputi matematika, Fisika, dan Metafisika.
- Filsafat Praktis. Meliputi etika dan politik
H. De Vos
H. De Vos menggolongkan Filsafat ke dalam:
- Metafisika (pemikiran di luar kebendaan)
- Logika (cara berfikir benar)
- Ajaran tentang Ilmu Pengetahuan
- Filsafat Alam
- Filsafat Kebudayaan
- Filsafat sejarah
- Etika (masalah baik dan buruk)
- Estetika (masalah keindahan, seni)
- Antropologi (masalah yang berkaitan dengan manusia)
Hasbullah Bakry
(1978)
Hasbullah Bakry (1978) menyatakan bahwa
di zaman modern ini pembagian/cabang filsafat terdiri dari:
- Filsafat Teoritis yang terdiri dari: logika, Metafisika, filsafat alam, filsafat manusia.
- Filsafat praktis. Terdiri dari : etika, filsafat Agama, filsafat kebudayaan
Prof.H.Ismaun
(2000)
Prof.H.Ismaun (2000) membagi cabang-cabang
Filsafat sebagai berikut:
- Epistemologi (filsafat pengetahuan)
- Etika (filsafat moral.
- Estetika (filsafat seni)
- Metafisika
- Politik (filsafat pemerintahan/negara)
- Filsafat Agama
- Filsafat pendidikan
- Filsafat ilmu
- Filsafat hukum
- Filsafat sejarah
- Filsafat matematika
Richard A.
Hopkin
Richard A. Hopkin membahas Filsafat ke
dalam tujuh cabang penelaahan yaitu:
- Etics (etika)
- Political Philosophy (filsafat politik)
- Metaphisics (metafisika)
- Philosophy of Religion (filsafat Agama)
- Theory of Knowledge (teori pengetahuan)
- Logics (logika)
Alburey Castell
Alburey Castell membagi filsafat ke dalam:
- Ketuhanan (theological problem)
- Metafisika (methaphysical problem)
- Epistemologi (epistemological problem)
- Etika (ethical problem)
- Politik (political problem)
- Sejarah (historical problem)
Endang
Saifuddin Anshori
Endang Saifuddin Anshori membagi cabang-cabang filsafat sebagai berikut:
- Metafisika. Filsafat tentang hakekat yang ada dibalik fisika, tentang hakekat yang bersifat transenden, di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.
- Logika. Filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
- Etika. Filsafat tentang tingkah laku yang baik dan yang buruk.
- Estetika. Filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek
- Epistemologi. Filsafat tentang ilmu pengetahuan
- Filsafat-filsafat khusus lainnya seperti: filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat agama, filsafat manusia, filsafat pendidikan dan lain sebagainya
Pencabangan filsafat sebagaimana tersebut
di atas amat penting dipahami guna melihat perkembangan keluasan dari substansi
yang dikaji dan ditelaah dalam filsafat, dan secara teoritis hal itu masih
mungkin berkembang sejalan dengan kemendalaman pengkajian terhadap objek materi
filsafat.
Tags
Filsafat