Pengertian Manajemen Kinerja

Pengertian manajemen kinerja adalah sebuah prosedur dalam mengatur dan memaksimalkan tenaga kerja yang ada. Istilah “Manajemen Kinerja” adalah peng-Indonesia-an dari “Performance Management”. Kadang-kadang ada juga yang menggunakan istilah “ Managing Employee Performance”, tetapi terjemahan yang lebih tepat dari kata “Managing” adalah “memanajemeni”, sehingga “Managing Employee Performance” seharusnya berarti Memanajemeni Prestasi Kerja Karyawan”. Namun kata memanajemeni tidak lazim digunakan sehingga kebanyakan orang menggunakan kata manajemen saja.(Ruky, 2002).
Terlepas dari bunyi istilah mana yang digunakan, keduanya secara tegas memfokuskan perhatiannya pada prestasi kerja karyawan dan obyek pembahasannya yaitu prestasi kerja, kinerja atau unjuk kerja karyawan.
Sebuah program Manajemen Kinerja dapat didefinisikan sebagai berikut.
  1. Ditinjau dari bunyi kalimatnya, Manajemen Kinerja ini berkaitan dengan usaha, kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi untuk “merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan”. 
  2. Karena program ini mencantumkan kata manajemen, seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sebuah “proses manajemen” harus terjadi –dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, kemudian tahap pembuatan rencana, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan akhirnya evaluasi atas hasilnya. 
  3. Secara teknis program ini dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yaitu “kinerja dalam bentuk apa dan yang seperti bagaimana” yang ingin dicapai. Karena yang menjadi obyek adalah kinerja manusia, maka bentuk yang paling umum adalah kinerja dalam bentuk “produktifitas” sumber daya manusia (Ruky, 20026).
Adapun menurut Bacal (2001) Manajemen Kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan penyelia langsungnya.
Manajemen Kinerja meliputi upaya membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang:
  1. Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para karyawan. 
  2. Seberapa besar kontribusi pekerjaan karyawan bagi pencapaian tujuan organisasi. 
  3. Apa arti konkretnya “melakukan pekerjaan dengan baik” 
  4. Bagaimana karyawan dan penyelianya bekerjasama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja karyawan yang sudah ada sekarang. 
  5. Bagaimana prestasi kerja akan diukur. 
  6. Mengenali berbagai hambatan kinerja dan menyingkirkannya.
Sedangkan istilah “Kinerja atau Prestasi” merupakan pengalih bahasaan dari kata “Performance”.  Benardin dan Russel (1993) memberikan definisi “performance” sebagai berikut: “Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period”. (Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsifungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.)
Dalam definisi tersebut, Benardin dan Russel menekankan pengertian prestasi sebagai “hasil” atau “apa yang keluar” (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan kontribusi mereka pada organisasi. Dari definisi dan arti Manajemen Kinerja diatas dapat disimpukan bahwa sebuah Program Manajemem Kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen sumberdaya manusia (MSDM). Selain itu, penggunaan istilah “manajemen” dalam nama program tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum, yaitu dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran dan diakhiri dengan evaluasi. Karena yang menjadi obyek adalah kinerja manusia, maka bentuk yang paling umum adalah kinerja dalam bentuk “produktifitas” sumber daya manusia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال