Klasifikasi Gagal Ginjal Kronis

Klasifikasi gagal ginjal kronis adalah pengelompokan gagal ginjal berdasarkan penyebabnya. Menurut Suharyanto dan Madjid (2009), gagal ginjal kronis dapat diklasifikasikan berdasarkan sebabnya, yaitu sebagai berikut:
Tabel Klasifikasi Gagal Ginjal Kronis

Klasifikasi Penyakit
Penyakit
Penyakit infeksi dan peradangan
Pielonefritis kronik, Glomerulonefritis
Penyakit vaskuler hipertesif
Nefrosklerosis benigna, Nefrosklerosis maligna, Stenosis arteri renalis
Gangguan jaringan penyambung
Lupus eritematosus sistemik, Poliartritis nodusa, Sklerosis sistemik progresif
Gangguan kongenital dan heredite
Penyakit ginjal polikistik, Asidosis tubulus ginjal
Penyakit metabolik
Diabetes Melitus, Gout Disease, Hipertiroidisme
Nefropati toksi
Penyalahgunaan analgesic, Nefropati timbale
Nefropati obstruksi
Saluran kemih bagian atas: kalkuli, neoplasma, fibrosis retroperineal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali leher kandung kemih dan uretra.
Berdasarkan perjalanan klinis, gagal ginjal dapat dibagi menjadi tiga stadium (Suharyanto dan Madjid, 2009), yaitu:
  1. Stadium I, dinamakan penurunan cadangan ginjal --- Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar BUN normal, dan penderita asimptomatik. Gangguan fungsi ginjal hanya dapat diketahui dengan tes pemekatan kemih dan tes GFR yang teliti. 
  2. Stadium II, dinamakan insufisiensi ginjal --- Pada stadium ini dimana lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. GFR besarnya 25 % dari normal. Kadar BUN dan kreatinin serum mulai meningkat dari normal. Gejala-gejala nokturia atau seting berkemih di malam hari sampai 700 ml dan poliuria (akibat dari kegagalan pemekatan) mulai timbul. 
  3. Stadium III, dinamakan gagal ginjal stadium akhir atau uremia --- Sekitar 90 % dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau hanya sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh. Nilai GFR hanya 10 % dari keadaan normal. Kreatinin serum dan BUN akan meningkat dengan mencolok. Gejala-gejala yang timbul karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, yaitu : oliguri karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik.
Menurut The Kidney Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) (dalam Desita, 2010), gagal ginjal kronis dapat diklasifikasikan berdasarkan tahapan penyakit dari waktu ke waktu sebagai berikut:
  1. Stadium 1 : kerusakan masih normal (GFR > 90 ml/min/1,73 m2) 
  2. Stadium 2 : ringan (GFR 60-89 ml/min/1,73 m2) 
  3. Stadium 3 : sedang (GFR 30-59 ml/min/1,73 m2) 
  4. Stadium 4 : gagal berat (GFR 15-29 ml/min/1,73 m2) 
  5. Stadium 5 : gagal ginjal terminal (GFR <15 ml/min/1,73 m2)
Pada gagal ginjal kronis tahap 1 dan 2 tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan ginjal termasuk komposisi darah yang abnormal atau urin yang abnormal (Arora, 2009 dalam Desita, 2010).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال