Faktor yang Mempengaruhi Peran Ibu dalam Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak

Peran dipengaruhi oleh banyak hal. Termasuk dalam hal ini adalah peran ibu dalam mengatasi kesulitan makan pada anak. Beberapa hal yang dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi peran ibu dalam mengatasi kesulitan makan pada anak adalah sebagai berikut (Santoso, 2009).
Pendidikan
Bidang pendidikan memegang peranan penting. Semakin tinggi pendidikan semakin mudah menerima hal-hal baru dan bisa menyesuaikan dengan mudah. Pendidikan yang semakin tinggi memungkinkan seseorang untuk dapat menerima informasi tentang pengetahuan gizi dengan baik dan dapat memperbaiki gizi keluarga terutama untuk balita (Notoadmodjo, 2002).
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Ibu sangat membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk mengetahui perannya. Peran dalam hal ini yaitu untuk mengatasi kesulitan makan pada balita (Notoadmodjo, 2003).
Perilaku
Perilaku adalah merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Untuk dapat menyusun menu yang adekuat seorang ibu perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan, zat gizi dan cara pengolahan makanan. Pengolahan makanan yang tepat akan meningkatkan mutu makanan yang akan dikonsumsi oleh balita (Notoadmodjo, 2002).
Sikap
Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak, sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal atau objek. Manusia dapat mempunyai sikap terhadap bermacam-macam hal. Sikap seseorang terhadap makanan dipengaruhi oleh pelajaran dan pengalaman yang diperoleh sejak masa kanak-kanak tentang makan dan makanan (Santoso, 2004).
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan presdisposisi tindakan atau perilaku, begitu juga sikap ibu dalam menentukan jenis makanan yang mengandung zat gizi cukup dan sesuai dengan kebutuhan anak. Ibu dapat menentukan sikap dalam mengatasi kesulitan makan pada balitanya dengan cara yang sesuai kemampuan masing-masing ibu (Notoadmodjo, 2002).
Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu obyek (Ahmadi, 2003). Dewasa ini sering kali ibu terpaksa meninggalkan anaknya untuk bekerja meskipun ibu sangat mencintai anaknya. Keadaan seperti ini mau tidak mau ibu tidak bisa memberi kasih sayang penuh pada anaknya. Umumnya ibu tidak mengerti bahwa pada umur yang begitu awal sudah ada kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi. Ibu yang bekerja mungkin tidak bisa memperhatikan jenis makanan, frekuensi makan dan zat gizi yang dibutuhkan anak dengan sempurna. Ibu tidak cukup waktu untuk memperhatikan dan mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan makan anak. Pemberian makan pada balita membutuhkan perhatian ibu termasuk dalam peran ibu dalam mengatasi kesulitan makan pada balita (Santoso, 2004).
Ekonomi
Kekurangan pendapatan ekonomi keluarga membawa konsekuensi buruk. Kurangnya pendapatan keluarga akan menyebabkan ketahanan pangan akan terganggu. Kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk seluruh anggota keluarganya akan semakin berkurang. Ketidakberdayaan keluarga memenuhi persediaan pangan secara langsung akan berpengaruh terhadap pemenuhan nutrisi anggota keluarganya termasuk untuk anak balitanya (Santoso, 2004).
Keterampilan
Keterampilan ibu dalam memilih, memasak dan menghidangkan makanan anak dapat berpengaruh terhadap pemenuhan nutrisi anak. Keterampilan ibu dalam memilih keragaman bahan dan keragaman jenis masakan juga sangat diperlukan untuk menghindari kebosanan anak terhadap makanan. Ibu yang memiliki keterampilan dalam memasak, memilih bahan dan menyajikan akan menghasilkan makanan yang menarik saat disajikan. Keterampilan dalam memberikan atau menyuapi makanan pada anak akan meningkatkan kemauan anak untuk makan (Santoso, 2004).
Penyediaan makanan
Penyediaan makanan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang bersifat hasil karya manusia seperti sistem pertanian. Termasuk disini pengadaan setelah dimasak, makanan akan dihidangkan untuk anak. Makanan yang dihidangkan oleh ibu harus disajikan dengan menarik, dengan begitu anak merasa senang bahkan puas sehingga meningkatkan selera makan, gairah makan dan nafsu makan anak. Selanjutnya anak dapat mengkonsumsi semua zat-zat gizi yang dibutuhkan (Sediaoetama, 2000). Pengadaan makanan perlu diperhitungkan, persediaan bahan makanan yang dibutuhkan anak diseimbangkan dengan nilai rata-rata kecukupan makanan yang dibutuhkan sesuai umur dan berat badan anak (Santoso, 2000).
Ketersediaan waktu ibu
Dewasa ini seringkali seorang ibu terpaksa meninggalkan anaknya karena harus bekerja, padahal sebagai seorang ibu masih harus bertanggung jawab terhadap peran yang diembannya. Salah satunya berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk anak terutama disaat balita mengalami kesulitan makan. Ibu yang memilki banyak waktu untuk anak akan membuat waktu untuk sering bersama. Kebersamaan itu dapat memberikan keakraban antara ibu dan anak. Keakraban antara ibu dan anak akan sangat menguntungkan disaat anak mengalami kesulitan makan. Ibu akan mudah untuk mengatasinya karena anak sudah merasa nyaman dan percaya sama ibunya. Ibu yang tidak memiliki ketersediaan waktu akan berpengaruh terhadap perannya dalam mengasuh anaknya (Santoso, 2004).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال