Sikap Sosial Yang Tidak Menguntungkan Perkembangan Kreativitas

Faktor sosial yang sering menghalangi perkembangan kreativitas. Sikap sosial yang tidak menguntungkan perkembangan kreativitas ini merupakan racun dalam pengembangan kreativitas itu sendiri. Dibeberapa budaya, sikap sosial ini bahkan mengubur kreativitas anak sehingga yang muncul adalah perilaku yang “lazim”. Sikap sosial yang tidak menguntungkan perkembangan kreativitas juga banyak dipengaruhi oleh hubungan keluarga dan pola asuh dalam keluarga.
Faktor penghambat perkembangan kreativitas ini terwujud dalam dua bentuk umum, yaitu:
  1. Sikap yang tidak positif terhadap anak yang kreatif
  2. Kurangnya penghargaan sosial bagi kreativitas.
Dalam membahas sikap sosial yang tidak positif, Torrance mengatakan “terlepas dari kenyataan bahwa anak- anak ini mempunyai banyak gagasan yang hebat, mereka dengan cepat dikatakan mempunyai gagasan yang aneh, tidak masuk akal, atau nakal. Sulit untuk menentukan apa perkembangan kepribadian, maupun bakat kreatif bagi mereka di masa mendatang. Walaupun humor dan kelincahan mereka mungkin menarik anak lain untuk menjadi teman, sifat-sifat ini tidaklah selalu membuat mereka “mudah dalam pergaulan”. Kenyataannya sifat-sifat ini mungkin membuat perilaku mereka lebih sulit diramalkan dan ini mungkin membuat kehadiran mereka dalam sebuah kelompok merepotkan. Anak-anak segera melihat bahwa kreativitas kurang penting dibandingkan IQ yang tinggi untuk memenuhi tuntutan sekolah. Mereka juga menyadari bahwa sekolah lebih mendorong dan menghargai cara berpikir konvergen atau konvensional daripada cara berpikir divergen yang potensial kreatif. Dengan demikian, kemungkinannya adalah bahwa “potensi masa muda” (yang menurut Terman dan Oden kemudian berkembang sepenuhnya pada kelompok ber-IQ tinggi) tidak akan berkembang sepenuhnya pada kelompok yang kreatif (Meitasari, 2000).
Sikap sosial yang menghambat dan kurangnya penghargaan tidak saja mengurangi kreativitas, tetapi bahkan lebih buruk lagi, seringkali menunjang perilaku menyimpang dengan mengembangkan konsep diri yang tidak positif pada anak. Meskipun beberapa anak tertentu yang kreatif mungkin menarik diri dari kelompok sosial yang berpendapat kurang baik tentang diri mereka, anak lain mungkin membalas dengan bersikap menyulitkan atau membalas dendam (Meitasari, 2000).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال