Pulau Batam: Volume Kendaraan dan Sarana Jalan tidak Seimbang

Sama dengan perkembangan kota-kota lain di Indonesia, pulau Batam sebagai salah satu pusat Industri dan perekonomian Indonesia di Selat Malaka, mengalami masalah pelik, kemacetan lalu lintas dan arus urbanisasi yang tinggi
Karena letaknya yang strategis, sejak ditetapkan oleh pemerintah sebagai pusat perekonomian dikawasan selat Malaka, sehingga fenomena-fenomena sebagai kota besar juga dialami oleh pemerintah Otorita Batam, arus urbanisasi yang kian tidak terkendali. Banyaknya pendatang baru membuat pertambahan jumlah peduduk dan kendaraan yang melampaui jumlah sarana dan prasarana jalan raya yang ada, yang mengakibatkan kemacetan dititik-titik pusat perekonomian pulau ini.
Pulau yang tidak terlalu luas, dengan perencanaan tata pengembangan jalan raya yang tidak relevan dengan pertambahan jumlah kendaraan menampilkan wajah pulau ini dengan wajah baru, kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk (07-08 pagi dan 16-18 malam).
Kemacetan sangat kontras terlihat pada persimpangan jalan utama, yang menghubungkan daerah satu kedaerah lain. Hal ini diperparah karena tidak adanya jalan alternatif yang bisa dilalui jika terjadi kemacetan. Contohnya persimpangan Simpang Jam dan Persimpangan Jalan Kepri Mall yang menghubungkan pusat indsutri Batamindo dari satu sisi dan Jalan Utama menuju Bandara Hang Nadim. Jika jam-jam sibuk, anda bisa tertahan hingga setengah jam di Persimpangan lampu merah diatas.
Ketiadaan jalan alternatif yang bisa dilalui, sebenarnya bisa di atasi dengan membuat jalan layang dipersimpangan jalan ini. Tapi perencanaan untuk itu sepertinya belum ada solusi yang akan diberikan oleh pemerintah kota. Yang perlu dicatat bahwa kemacetan akan membuang waktu-waktu yang produktif dengan sia-sia, selain masalah psikologis yang harus diterima oleh pengguna jalan.
Seyogyanya, Pulau Batam memiliki perencanaan tata kota yang apik, mengingat luas pulau yang tidak seberapa, tetapi merupakan pusat industri dan perekonomian dikawasan Selat Malaka. Setidaknya mencontoh tata kota daerah tetangganya, Singapura. Hal ini adalah sebuah kebutuhan utama saat ini, untuk perkembangan Pulau Batam Ke depan, sebelum semuanya terlambat.

Ardi al-Maqassary

"Aku melihat, diujung sana, ada setitik cahaya yang terang benderang. Akan kuraih cahaya itu, dan membagikannya kepada seluruh manusia!!!"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال