Metode Penentuan Harga Jual

Ada beberapa metode penentuan harga jual. Harga jual maksimum yang dapat ditawarkan kepada konsumen adalah harga yang tidak akan membuat pelanggan lari, harga minimum nol. Kadang-kadang perusahaan akan menghadiahkan barangnya dalam usaha untuk memasuki pasar atau untuk memperoleh hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan konsumen. Secara umum penjual (perusahaan) akan menetapkan harga lebih mahal daripada yang akan mereka bayarkan.
Beberapa rumus yang dapat ditetapkan dalam menentukan harga jual antara lain:
Gross Margin Pricing
Metode penentuan harga jual ini pada umumnya tepat digunakan oleh perusahaan perdagangan dimana jenis perusahaan ini tidak membuat sendiri produk yang dijual sehingga tidak banyak aktiva tetap yang digunakan. Caranya dengan menentukan presentase tertentu di atas harga (cost) produk yang diproduksi.
Presentase ini disebut “Mark On Prosentage” atau Mark Up. Mark up adalah tambahan di atas jumlah biaya. Penentuan harga jual tersebut dengan menentukan cost barang yang dijual di tambah mark up yang diinginkan perusahaan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Cost Product + (% Mark Up x Dasar penentuan Mark Up)
Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan full costing maupun variabel costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi dua yaitu: biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk dan biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan penghitungan persentase mark up.
Persentase Mark Up = (Laba yang diharapkan + Biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produksi / Biaya yang dipengaruhi langsung oleh biaya produksi)

Direct Cost Pricing
Metode ini dikenalkan dengan nama margin income pricing, karena hanya memperhitungkan biaya-biaya secara professional dengan volume perpenjualan sehingga menghasilkan margin income. Margin income berapa yang dikehendaki atau kelebihan diatas biaya-biaya variabel yang dikehendaki perusahaan, hal ini sebagai dasar penetuan harga jual
Rumusannya sebagai berikut:
(Biaya produksi variabel + Lain-lain biaya variabel) + (% Yang diinginkan x dasar penentuan laba)

Full Cost Pricing
Metode ini hampir sama dengan metode direct cost pricing. Perbedaannya terletak pada dasar pembebanan biayanya. Pada metode ini semua jenis biaya dipakai sebagai dasar untuk menentukan harga jual.
Rumusannya sebagai berikut:
(Biaya produksi total + Margin (Biaya produksi total) + Biaya Operasional)

Time and Material Pricing
Dalam metode ini tarif tertentu ditentukan dari upah langsung dan tariff lainnya dari bahan baku masing-masing. Tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tidak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan jasa, seperti: percetakan, reparasi, danperusahaan professional seperti kantor notaris.
Yang dimaksud “Time” dalam metode ini ditunjukkan oleh tarif per jam/per waktu dari tenaga kerja, dimana tarif labour ini Merupakan jumlah dari:
  1. Upah langsung dan premi-premi pada karyawan. 
  2. Bagian yang layak dan berhubungan dengan upah tenaga kerja. 
  3. Bagian untuk laba.
Yang dimaksud “Material” adalah semua beban yang dimasukkan dalam faktur pembelian material (bahan baku) yang digunakan untuk pekerjaan tertentu serta laba dari penggunaan material. Beban-beban material ini biasanya ditentukan dengan presentase tertentu dari cost material. Dengan menentukan “Time” dan “Material” tersebut maka dengan mudah perusahaan bisa menentukan harga jual suatu produk perusahaan.
Return On Capital Employed Pricing
Prosedur dari metode ini adalah dengan menentukan presentase Mark Up tertentu dari capital employed, yaitu kapital yang dianggap mempunyai peranan dalam memproduksi barang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال