Ciri-ciri Keluarga


Keluarga memiliki ciri-ciri yang unit. Ciri-ciri keluarga berbeda-beda pada setiap budaya atau adat istiadat. Menurut Depkes RI (1988), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Bailon (1989), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah:

  1. Unit terkecil masyarakat
  2. Terdiri atas dua orang atau lebih
  3. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
  4. Hidup dalam satu rumah tangga
  5. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
  6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
  7. Setiap anggota memiliki perannya masing-masing
  8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan (Effendy, 1997).
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri atas bermacam-macam, diantaranya adalah:

  1. Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
  2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
  3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
  4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
  5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Ciri-Ciri Struktur Keluarga
Menurut Carter (1988), ciri-ciri struktur keluarga adalah:

  1. Terorganisasi; saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
  2. Ada keterbatasan; setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
  3. Ada perbedaan dan kekhususan; setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
Tipe dan Bentuk Keluarga
Tipe dan bentuk keluarga terdiri atas:

  1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
  2. Keluarga besar (Exstended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
  3. Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri atas wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
  4. Keluarga duda atau janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
  5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
  6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga di Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar, karena masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat (Effendy, 1997).

1 Komentar

  1. Bicara keluarga memang tak ada ujungnya. Karena hal ini adalah bagian dari kehidupan manuisa.

    Keluarga besar yang dianut masyarakat indonesia adalah bentuk kebersamaan yang luar biasa. Patut dijadikan contoh sebagai acuan berkeluarga bagi mereka yang hidup jauh dari keluarganya.

    Ayah sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai pembantu rumah tangga bagi sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Semacam bagi tugas. Ayah seorang organisatoris di luar rumah sedangkan ibu organisatoris dalam rumah.

    Namun, saat ini. Baik ayah dan ibu sama2 terjun dalam dunia profesionalisme (kerja luar rumah), yang mengharuskan mereka meningkatkan skillnya untuk lebih produktif. Makanya, keduanya dituntut untuk terus mengembangkan diri.

    Salah satunya ikut pelatihan yang sesuai dengan tempat dia bekerja. Jika ayah dan ibu adalah seorang aperatur desa, maka tidak ada salahnya membca Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri.

    Sehingga dengan begitu, ada hal yang bisa dipelajari, terlebih bisa ikut pelatihan di dalamnya.

    Harapannya, ayah dan ibu bisa meningkatkan kempuannya dalam bidangnya masing masing.

    Salam

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال