Pengaruh Positif dan Negatif Makanan Jajanan

Makanan Jajajan dapat berdampak positif maupun negatif. Pengaruh positif dan negatif makanan jajanan seharusnya menjadi pertimbangan orang tua dalam pemilihan menu makanan anak. Menurut Kus dan Kusno (2007) pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin sekolah daripada makanan yang telah tersedia di rumah. Kebiasaan jajan di sekolah sangat bermanfaat jika makanan yang dibeli itu sudah memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat melengkapi kebutuhan gizi anak. Disamping itu juga untuk mengisi kekosongan lambung, karena setiap 3-4 jam sesudah makan lambung mulai kosong. Akhirnya apabila tidak beli jajan, anak tidak dapat memusatkan kembali pikirannya pada pelajaran yang diberikan guru. Jajan juga dapat dipergunakan untuk mendidik anak dalam memilih makanan jajanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna (Yusuf, dkk, 2008).
Melalui makanan jajanan anak bisa mengenal berbagai makanan yang ada sehingga membantu anak untuk membentuk selera makan yang beragam, sehingga saat dewasa anak dapat menikmati aneka ragam makanan.
Manfaat atau keuntungan dari kebiasaan jajanan bagi anak yakni (Khomsan, 2003):
  1. Memenuhi kebutuhan energi.
  2. Mengenalkan diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan.
  3. Meningkatkan gengsi dengan teman-teman.
Selain memberikan dampak positif, kebiasaan jajan juga dapat berdampak negatif. Makanan jajanan berisiko terhadap kesehatan karena penanganganannya sering tidak baik yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi mikroba beracun dan menggunakan BTP yang tidak diizinkan (Mudjajanto, 2006).
Menurut Kus dan Kusno (2007) terlalu sering dan menjadikan konsumsi makanan jajanan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif, antara lain:
  1. Nafsu makan menurun.
  2. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit.
  3. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak.
  4. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan tidak terjamin.
  5. Pemborosan.
Makanan jajanan mengandung banyak risiko. Debu, asap kendaraan bermotor, dan lalat yang hinggap pada makanan yang tidak ditutup serta peralatan makan seperti sendok, garpu, gelas, dan piring yang tidak dapat dicuci dengan bersih karena persediaan air terbatas dapat menyebabkan penyakit pada sistem pencernaan seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut lainnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال