Istri Fir’aun, Ternyata Perempuan Suci dan Mulia

Fir’aun adalah lambang kesombongan, kedengkian, kesyirikan, ke zaliman dan beberapa sifat-sifat jahat lain yang pantas untuknya. Fir’aun adalah seorang penguasa di lembah sungai nil. Dia menganggap dirinya sebagai tuhan, sehingga rakyat harus sujud dan menyembahnya.
Dari semua agama samawi, baik Yahudi, Nasrani dan Islam, mengisahkan bagaimana kekejaman dari Fir’aun ini. Di semua kitab baik Old Testament, New Testament, dan Al-Qur’an menceritakan bahwa Fir’aun memperbudak keturunan Yakub (bangsa Palestina). Kekejaman dan perbudakan bahkan di luar batas kemanusiaan, ditambah lagi mereka harus menyembah Fir’aun sebagai tuhan mereka. Padahal mereka adalah bangsa yang mempercayai Allah, dan menyembah Fir’aun adalah sebuah dosa besar. Kekejaman yang teramat sangat itu, kemudian di tambah lagi bahwa, semua anak laki-laki yang lahir dari bangsa Palestina harus di bunuh, karena akan merontohkan kekuasaan Fir’aun, berdasarkan analisis mimpi yang di tafsirkan oleh ahli-ahli nujum Fir’aun. Karena itulah Allah mengirim utusan-Nya untuk mengakhiri kekejaman Fir’aun tersebut.
Siapa sangka bahwa, ada anak yang lolos dari bantaian Fir’aun, dialah Musa, nabi Allah. Celakanya lagi, Musa di besarkan dalam keluarga Fir’aun sebagai anak angkat. Pengangkatan Musa sebagai anak angkat tidak lepas dari pengaruh istri Fir’aun yang tertarik mengambil musa sebagai anak angkat. Ini adalah rekayasa Allah, yang tidak serangpun akan tahu sebelum itu terjadi.
Siapa gerangan istri Fir’aun tersebut? Berdasarkan literature, Fir’aun yang berkuasa saat itu adalah Rhamses II. Dia mempunyai delapan 8 istri. Salah satunya adalah Asiah. Asiah ini, menurut hadits adalah salah satu dari empat orang perempuan paling mulia di surga, yaitu Asiah (istri Firaun), Maryam (ibunda Nabi Isa as), Khadijah binti Khuwailid (istri Nabi SAW) dan Fatimah Az Zahra (putri Nabi SAW).
Fir’aun sangat mencintai Asiah lebih dari istri-istri lainnya. Ini di buktikan dari peran Asiah yang banyak mempengaruhi keputusan Fir’aun, Asiahlah yang sering mendampingin Fir’aun dalam acara-acara agama dan kenegaraan. Dalam literature, nama Asiah ini kemungkinan di samakan dengan Nefertari. Karena kecintaannya kepada Asiah, Firaun membangun sebuah Kuil megah bernama Kuil Nefertari. Nefertari di gambarkan sebagai dewi Hathor, ibunya para dewi, dewi kecantikan, kebaikan dan keceriaan.
Jadi, kehadiran seorang soleh/solehah itu tidak tergantung dari keluarga mana mereka berasal. Bisa jadi dari keluarga musyrik seperti Fir’aun. Ataupun kehadiran seorang pendosa bisa saja berasal dari keluarga orang soleh seperti istri Nabi Luth dan anaknya Kan’an. Semua itu adalah rahasi-Nya, dan keimanan itu adalah hidayah yang harus di cari.

1 Komentar

  1. sejuk bacanya,
    terbukti dari nabi musa yang telah dirawat oleh beliau sejak bayi
    makasih sharenya sobat :)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال