Bentuk Perilaku Seks Pranikah

Bentuk perilaku seks pranikah memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam aktivitasnya. Bentuk perilaku seks pranikah ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pasangan tanpa ada ikatan pernikahan.
Reiss (dalam Duvall & Miller 1985), membagi bentuk perilaku seks pranikah itu menjadi beberapa kategori, yaitu:
  1. Bersentuhan (touching), antara lain berpegangan tangan, berpelukan.
  2. Berciuman (kissing), batasan dari perilaku ini adalah mulai dari hanya sekedar kecupan (light kissing), sampai dengan (french kiss) yaitu adanya aktivitas atau gerakan lidah di mulut (deep kissing).
  3. Bercumbu (petting), yaitu merupakan bentuk dari berbagai aktivitas fisik secara seksual, antara pria dan perempuan, yang lebih dari sekedar berciuman atau berpelukan yang mengarah kepada pembangkit gairah seksual, namun belum sampai berhubungan kelamin. Pada umumnya bentuk aktivitas yang terlibat dalam petting ini, melibatkan perilaku mencium, menyentuh atau meraba, menghisap, dan menjilat pada daerah-daerah pasangan; seperti mencium payudara pasangan perempuan, atau mencium alat kelamin pasangan pria.
  4. Berhubungan kelamin (sexsual intercourse), yaitu adanya kontak antara penis dan vagina, dan terjadi penetrasi penis kedalam vagina.
Sedangkan menurut Papalia & Olds (1998), yang mengungkapkan mengenai bentuk perilaku seks pranikah dilakukan oleh pasangan, antara lain:
  1. Berciuman (kissing)
  2. Berpelukan (necking)
  3. Bercumbu (petting)
  4. Kontak alat vital (genital contac)
Menurut Nevid, Rathus & Rathus (1995), terdapat beberapa bentuk perilaku seks pranikah, yaitu:
  1. Berciuman (kissing), ciuman dapat menjadi bentuk afeksi seseorang terhadap pasangannya, teman atau kerabatnya. Untuk itu ciuman bisa sebatas pada pipi, atau yang lebih jauh lagi yaitu ciuman pada bibir. Berciuman bibir dapat dengan adanya gerakan lidah pada mulut pasangan (deep kissing), atau hanya sekedar menempelkan bibir pada bibir pasangan. Pada setiap deep kissing hampir selalu disertai dengan adanya gerakan erotis tangan pada tubuh pasangan.
  2. Stimulasi payudara, antara lain mencium, menghisap, atau menjilat payudara pasangan. Bagian tubuh lain yang biasanya juga dicium termasuk tangan dan kaki, leher, dan lubang telinga, paha dalam, dan alat kelamin.
  3. Menyentuh (touching) dan stimulasi oral genital, menyentuh atau meraba daerah erotis dari pasangan dapat menimbulkan rangsangan. Perempuan dan pria secara umum memilih stimulasi oral (mulut) atau manual (tangan) terhadap alat kelaminnya.
Jadi dapat disimpulkan komponen-komponen perilaku seks pranikah antara lain adalah Bersentuhan (touching), Berciuman (kissing), Bercumbu (petting) dan Berhubungan Kelamin (sexual intercourse).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال