Gangguan-Gangguan Kebiasaan Abnormal

Di bawah ini dijelaskan beberapa gangguan-gangguan abnormal, yang keberadaannya biasanya tidak disadari sebagai sebuah yang keabnormalan bagi penderitanya. Gangguan-gangguan ini seperti: Tics, mengisap jempol, menggigit kuku, dan menjilat bibir.
Tics
Tics adalah gerakan-gerakan pengejangan yang habitual dari satu kelompok kecil otot tertentu. Misalnya mengerut-ngerutkan cuping hidung, menggerak-gerakkan kepala, mengedip-ngedipkan mata, menggigit-gigit bibir bagian atas, mengerut-ngertukan dahi, menggerak-gerakkan pipi, dan lain-lain. Tics paling sering terjadi pada anak-anak Sekolah Dasar, dan lebih sering terlihat pada anak laki-laki daripada anak perempuan, serta lebih banyak terjadi pada anak yang cerdas daripada yang bodoh.
Hal-hal yang sangat khusus pada tingkah laku tics, yaitu bahwa tics merupakan kegiatan yang disadari dan berlangsung pada waktu orang sadar atau orang tidak tidur (terjada); ada kecenderungan kuat untuk melakukan kebiasaan tersebut dan individu menghyati kenikmatan pada saat melakukannya (ia mengalami kelegaan dan kepuasan); jika terganggu, kuantitas dan gradiasi perbuatan tics itu akan berkurang.
Penyebab
Tics hampir selalu merupakan manifestasi simbolis dari suatu guncangan emosional khusus yang kronis bagi individu. Tics itu disebabkan oleh bermacam-macam hal, yaitu:
  1. Individu mengalami pengalaman yang menakutkan dan menimbulkan kepanikan serta terjadi trauma mental dan shock emosional. Individu berusaha mengurangi dan menghilangkan pengalaman yang menyakitkan tersebut dengan melakukan tics. 
  2. Pola kebiasaan tics itu disebabkan oleh karena individu secara terus-menerus mengulangi tingkah laku tertentu sebagai akibat dari beberapa gangguan organic atau stimulus lingkungan tertentu. 
  3. Ide-ide tertentu ditiru oleh individu dan kebiasaan untuk meniru tersebut menjadi kuat dan mendominasi satu kelompok otot dan saraf. 
  4. Perbuatan tics itu menjadi simton dari ketidakstabilan emosi. 
  5. Tics disebabkan oleh karena terhalangnya kemauan-kemauan yang kuat (Adler). 
  6. Beberapa simton tics disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang salah dan reflex-refleks persyaratan (conditioning reflexes) yang sama pula. 
  7. Tics merupakan akibat dari penekanan (represi) keinginan-keinginan yang kuat. 
  8. Tics merupakan akibat dari dorongan-dorongan seksual atau permusuhan
Perawatan
Tics dapat ditangani dengan baik melalui psikoterapi yang diarahkan pada masalah psikologis yang mendasar. Tics yang terjadi sebagai simton reaksi neurotic kompulsif atau konversi mungkin begitu kuat sampai bisa melumpuhkan penderita. Dalam kondisi seperti ini, program terapi harus lebih banyak didasarkan pada faktor-faktor patologik.
Mengisap Jempol, Menggigit Kuku, dan Menjilat Bibir
Tahun-tahun awal masa kanak-kanak menunjukkan gangguan-gangguan oral yang banyak terjadi, misalnya mengisap jempol, menggigit kuku, dan menjilat bibir. Menggigit kuku sebagai simton tegangan emosi cenderung terus bertahan sepanjang usia remaja.
Penyebab
Semua gangguan tersebut dianggap sebagai pola-pola tidak matang yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan yang ada hubugannya dengan mulut. Mengisap jempol mungkin suatu respon terhadap penyapihan yang terlalu dini atau tiba-tiba, terhadap perasaan terlantar dalam situasi pemberian makan, aatau perasaan terancam atau ditolak. Menggigit kuku ditafsirkan ebagai ungkapan berbagai masalah emosi, slah satu yang paling umum ialah membalikkan pada diri sendiri perasaan bermusuhan terhadap orang lain yang tidak dapat diungkapkan secara langsung. Ini sering disebabkan oleh keinginan untuk melawan tokoh-tokoh penguasa yang kejam, tetapi juga dapat terjadi  sebagai sarana untuk melepaskan tegangan dalam menghadapi situasi-situasi yang menekan dan mengancam. Salah satu sumber stress yang penting dan menyebabkan munculnya kebiasaan ini ialah tegangan yang muncul dari kebutuhan-kebutuhan seksual yang ditekan, khususnya selama masa remaja. Bebrapa penulis psikoanalisis menganggapnya sebagai subtitusi terhadap masturbasi. Terus-menerus menjilat bibir mungkin juga disebabkan karena dehidrasi, jika tidak individu mungkin tetap berbuat sedemikian rupa sehingga ia dapat memperoleh kepuasan yang mengatasi kebutuhan organic.
Perawatan
Pada umumnya, orang berpendapat bahwa serangan langsung terhadap simton-simton itu dengan menggunakan pengekangan mekanik, denan cara-cara yang pahit, omelan atau ocehan orang tua tidak diinginkan karena cara-cara tersebut akan meningkatkan tekanan. Cara-cara itu tidak akan berhasil bahkan akan menemukan ungkapannya dalam bentuk simton-simton lain. Meskipun kondisi-kondisi yang menimbulkan simton-simton tersebut tidak membutuhkan psikoterapi, tetapi kiranya berguna juga kalau dipakai salah satu bentuk konseling.

Ardi al-Maqassary

"Aku melihat, diujung sana, ada setitik cahaya yang terang benderang. Akan kuraih cahaya itu, dan membagikannya kepada seluruh manusia!!!"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال